Kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi salah satu hak fundamental bagi setiap warga negara. Namun dalam pelaksanaannya, hak ini kerap mendapatkan gangguan baik dari aparatur Negara maupun sesama warga. Persoalan kuantitas yang menghadirkan terminologi seperti mayoritas dan minoritas kerap dijadikan dalih pembenar dari adanya berbagai praktik diskriminasi dan keliru lainnya di tengah masyarakat. Beberapa hal mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan ini dibahas dalam siniar KontraS oleh Tioria Pretty (staf Divisi Pemantauan Impunitas KontraS) dan Ahmad Sajali (Divisi Kampanye dan Jaringan KontraS)