Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na'im, Nabi bersabda, Kada al-faqru ayyakuna kufron. Kefakiran dapat membuat seseorang menjadi kufur.
Di sisi lain, riset Gallup tahun 2009 justru menyebut kemiskinan membuat seseorang makin religius, makin saleh.
Kok bisa begitu? Apakah Nabi keliru ataukah Gallup yang salah? Atau, keduanya memiliki kebenaran kontekstualnya masing-masing? Jika ya, apa itu?
Simak pembahasan dari Kang Irfan L. Sarhindi pada Podcastren Eps. #9 "Kata Nabi Faqir Bikin Kufur. Tapi Studi Gallup Bilang: Makin Miskin Makin Religius. Kenapa?"