Sikap berlebihan dan intoleran dalam ekspresi beragama, terasa semakin menguat beberapa tahun terakhir. Gejala menguatnya fundamentalisme serta sikap eklusifitas beragama yang simplistik terlihat dari sejumlah video viral “larangan tiup lilin”; kontroversi simbol “salib”; tafsir lagu anak-anak “meletus balon hijau”. Sentimen puritanisme beragama juga terlihat dari populernya pandangan “bumi datar”, atau penolakan pada vaksin. Bagaimana upaya menepis puritanisme beragama di tengah kecenderungan maraknya khotbah agama yang bernuansa banal. Apa yang perlu dilakukan kalangan amanah beragama untuk memerangi banalitas ini?
Narasumber: Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation