Listen

Description

Dalam trayektori keilmuan Islam, filsafat muncul belakangan. Gairah intelektual awal Islam dimeriahkan oleh Syafii, Malik, Hambali, dan Hanafi. Mereka merupakan rujukan utama mazhab salaf (aliran klasik). Diikuti dengan perkembangan saintifik di bidang kimia oleh Ibn Hayyan dan matematika oleh Al-Khawarizmi. Filsafat muncul setelah diterjemahkannya teks Yunani oleh al-Kindi hingga melahirkan buku filsafat Islam pertama.

Sayangnya, saat itu Arab-Islam memendam kecurigaan terselubung terhadap ilmu yang tak berasal dari tradisi asli Islam. Seolah segala di luar Quran, Sunnah, dan Hadith tidak bisa diterima sebagai kebenaran. Karena itu, keberanian al-Kindi mengimportasi filsafat ke dunia Islam menyebabkan ia dipecat dari istana kerajaan. Filsafat saat itu bagai subversif di hadapan status quo kerajaan Islam.

Dalam bukunya, al-Kindi menyatakan pembelaan pada filsafat: "Kita semestinya tidak perlu merasa malu untuk menerima kebenaran dari mana pun ia berasal…." Al-Kindi barangkali pengin bilang, bahwa kebenaran tak punya KTP, tak mengenal tanah kelahiran, tak berjenis kelamin, dan bukan kepemilikan eksklusif satu identitas semata, karena apabila demikian maka kebenaran tidaklah bersifat universal.