Listen

Description

Di balik aforismenya yang terkesan maskulin dan garang, Nietzsche sesungguhnya bertubuh lemah dan sakit-sakitan. Profesor filologi Jerman berkumis tebal itu bahkan pernah ditolak militer karena kondisi tubuhnya yang tak cukup kuat. Pada usia 36, Nietzsche kian lemah, ia melepas jabatan profesornya pada 1879. 

Pernah ia dihantam pusing selama tiga hari diikuti batuk dahak tak tertahan. Setiap dokter yang ia datangi tak dapat mendiagnosis penyakitnya. Padahal ia selalu sakit perut, letih, asam lambungnya naik, mata kabur. Tapi dari jurang penderitaan itu, Nietzsche sadari, periode panjang rasa sakit adalah asal muasal kekuatan seseorang. "Apa yang tak dapat membunuhmu, akan membuatmu lebih tangguh."