Perang perempuan terhadap posisinya yang marjinal tidak pernah selesai. Ribuan tahun statusnya didomestifikasi baik oleh sejarah maupun agama. Salah satu soal barangkali karena otoritas penafsir agama kita didominasi oleh nalar maskulinitas. Kita butuh penyegaran cara pandang, dan Quraish Shihab, telah menampilkan kemungkinan penafsiran berbeda yang barangkali dapat membuat kita menatap wacana perempuan dari sudut yang tak pernah kita jelajahi.