Listen

Description

(8 Desember 2019)

Romo Antonius Adrian Adiredjo, OP

[Bacaan Injil : Matius 3 : 1 - 12

(Hari Minggu Adven ke-2)]

Dosa merupakan pengkhianatan terhadap Tuhan. Ini terjadi karena kita menolak segala kebaikan yang Tuhan telah berikan. Akibat dari dosa ini adalah maut atau kematian. Semua dosa akan membuat kita terikat pada hal-hal duniawi sehingga sulit mendapatkan kehidupan yang kekal, karena hal-hal duniawi ini sifatnya sementara. Dalam tradisi Gereja Katolik ada tujuh dosa asal, yaitu kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, nafsu, kerakusan, dan kemalasan. Semuanya ini saling terikat satu sama lain dan membuat hidup kita menjauh dari Tuhan. Sebagai contoh saya akan mengambil kerakusan. Kerakusan akan membuat seseorang hidupnya ingin terus berlebih dan tidak ada kata cukup yang membuat ia tidak mau bersyukur. Kadang kala orang seperti ini selalu membandingkan hidupnya dengan orang lain dan ini yang membuat hidupnya tidak akan pernah cukup. Hal ini yang mendorong seseorang untuk menghalalkan segala cara sekalipun berbuat dosa, agar hidupnya dapat menyamai orang lain dan orang seperti ini biasanya tidak memiliki rasa peduli terhadap orang lain. Seseorang terjatuh dalam dosa karena dia bodoh, lemah, dan jahat. Kebodohan membuat seseorang tidak mengetahui mana yang benar dan salah, sehingga meskipun salah atau tindakannya berdosa masih tetap dilakukan. Jika orang lemah, dia tahu apa yang dilakukannya itu salah tetapi tetap saja dilakukan, seperti marah-marah. Orang menjadi lemah biasanya karena ia tidak mampu mengendalikan diri. Orang jahat sudah pasti, dia selalu ingin menyakiti orang lain dan ini didasari dengan tindakan dan cara pikir yang salah, sehingga membuat hati nuraninya rusak. Maka dari itu, cara kita menang melawan dosa-dosa tersebut adalah dengan membaca Kitab Suci, mendengarkan khotbah dengan baik, dan mengikuti seminar di Gereja. Ini semua berisi tentang ajaran Tuhan yang merupakan ajaran hidup agar kita mendapatkan kelimpahan rahmat Tuhan. Hal ini akan menjadi lebih baik, jika disertai dengan latihan membangun hidup rohani dengan rajin berdoa. Pertobatan ini harus dilakukan karena Tuhan benar-benar mencintai hidup kita.