Listen

Description

Romo Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

[Bacaan Injil : Yohanes 1 : 29 : 34

Hari Minggu Biasa ke-2 (19 Januari 2020)]

Kita memulai masa biasa pada tahun liturgi ini. Di Gereja Katolik, kita memiliki tiga siklus tahun liturgi: A, B, dan C. Disetiap tahun, kita memiliki serangkaian bacaan yang berbeda. Pada tahun A, bacaan Injil terutama dari Injil Matius, sementara tahun B dari Markus dan tahun C dari Lukas. Injil Yohanes tidak memiliki tahun yang khusus, tetapi bacaan dari Yohanes tersebar disepanjang tahun, terutama dimasa Paskah. Bacaan pertama biasanya diambil dari Perjanjian Lama dan secara tematis terkait dengan bacaan Injil. Sementara bacaan kedua berasal dari surat-surat para rasul seperti St. Petrus, St. Yohanes dan surat kepada orang-orang Ibrani, namun kebanyakan bacaan kedua berasal dari surat-surat St. Paulus. Bacaan kedua memiliki urutannya sendiri dan tidak harus secara tematis terkait dengan Injil. Alasan di balik mengapa kita memiliki pengaturan liturgi semacam ini adalah untuk membantu kita untuk membaca Kitab Suci bersama dengan Gereja. Jika kita dengan setia menghadiri misa setiap hari minggu atau bahkan setiap hari , serta memperhatikan bacaan, kita akan memiliki pemahaman umum yang baik tentang Kitab Suci, khususnya kehidupan dan karya Yesus. Salah satu “penyakit berat” yang menjakiti umat Katolik dewasa ini adalah ketidaktahuan akan Kitab Suci. Tugas membaca Alkitab semakin sulit di zaman kita karena generasi muda atau genarasi milenial dan generasi Z, meskipun berpendidikan tinggi lebih suka bermain gadget elektronik daripada membaca buku. Padahal sekarang mudah untuk menginstal Alkitab di ponsel kita, tetapi meluangkan waktu untuk membacanya adalah hal lain. St. Heronimus mengingatkan kita bahwa mengabaikan Kitab Suci adalah sama saja dengan mengabaikan Kristus. Memang, sangat mudah untuk mengatakan “Aku cinta Yesus”, tetapi dalam kenyataannya kita mengabaikan Dia karena kita tidak pernah membaca atau mendengarkan dengan penuh perhatian Kitab Suci. Santo Paulus diawal surat pertamanya kepada Jemaat Korintus mengingatkan kita bahwa kita dipanggil untuk orang-orang kudus. Kekudusan bagi Paulus tidak lain adalah hidup didalam Kristus, tetapi bagaimana dapat hidup didalam Kristus, jika kita tidak mengenal Kristus. Membaca Alkitab setiap hari dapat menjadi tindakan sederhana, namun konkret untuk mengasihi Yesus, dan pada kenyataannya, jalan menuju kekudusan saat kita menjadi semakin mirip Kristus.