Listen

Description

(26 April 2020)

Romo Antonius Adrian Adiredjo, OP

[Bacaan Injil : Lukas 24 : 13 - 35

(Hari Minggu Paskah ke-3)]

Saat memulai perjalanan kedua murid tersebut berjalan ke Emaus dengan meninggalkan Yerusalem. Mereka pergi dengan tujuan yang jelas ke Emaus, tetapi masalahnya apa yang akan mereka lakukan di Emaus. Tujuan mereka di Emaus tidak jelas dan tidak memiliki harapan untuk melakukan apapun di Emaus. Dalam hidup kita juga sama, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Terlebih jika kita hanya bersandar pada kekuatan diri sendiri. Disinilah kita harus sadar bahwa perlu kita mengenali Yesus agar kita tidak hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi sabda-Nya seperti yang dialami oleh dua murid yang pergi ke Emaus. Mereka menemukan Yesus ketika Yesus mengajarkan tentang sabda-Nya. Setelah sampai di Emaus mereka melakukan perjamuan bersama Yesus dan Yesus telah mempersiapkan mereka ketika dalam perjalanan menuju Emaus. Ketika dalam perjalanan mereka berbicara bersama Yesus tentang sabda-Nya, untuk dapat mempersiapkan perjamuan di Emaus. Ini merupakan sebuah persiapan untuk menyambut sebuah pengharapan. Ini dapat diartikan sebagai simbol komuni rohani. Ketika menyambut komuni rohani, kita jangan kecil hati karena kita dapat mengerti Tuhan lebih dalam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara rajin mendengarkan sabda Tuhan dan menghayatinya dalam hidup sehari-hari. Jika kita dalam sehari-hari telah menyatukan diri dengan Allah melalui sabda-Nya maka kita telah mengalami komuni rohani. Kesatuan dengan sabda Tuhan membuat hati kita berkobar atau menyala, ada sebuah keinginan bersatu dengan Tuhan lebih dalam lagi. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk selalu mempersiapkan diri kepada Tuhan agar kita semakin haus akan Tuhan. Manfaatkan waktu ini untuk semakin mendengarkan sabda Tuhan, agar dapat bertumbuh dengan Tuhan melalui komuni rohani. Waktu yang kita alami sekarang ini cukup sulit, karena kita tahu sendiri apa yang terjadi sekarang ini. Namun, ini merupakan sebuah kesempatan agar dapat semakin bertumbuh dan bersatu dengan Tuhan, sebagai bentuk perjalanan ke Emaus seperti yang terjadi pada kedua murid.