Listen

Description

Enam April tahun yang lalu, Umbu Landu Paranggi, Sang Presiden Malioboro itu berpulang. Setahun telah berlalu, puisi Indonesia tanpa sosok yang sangat mencintainya itu. Skoyers, Umbu Landu Paranggi adalah mitos puisi Indonesia sekaligus puisi Indonesia itu sendiri. Pria kelahiran Waikabubak, Sumba, NTT itu adalah guru dari para guru perpuisian Indonesia. Ia menghidupi puisi Indonesia tetapi tidak mau dihidupi puisi Indonesia. Ketika majalah Horison di puncak keemasannya hendak menerbitkan puisi-puisinya, Umbu mengendap meloncat masuk ke dalam kantor redaksi majalah sastra itu, mencuri naskah-naskah puisinya. Maka, Horison edisi itu pun terbit tanpa nama Umbu di sana. Ketika Persada Study Club dan Presiden Penyair Malioboro kian lekat di dirinya, Umbu hengkang dari Jogja, pindah ke Bali. Begitulah Umbu, berderap melangkah begitu cepat di dalam sastra Indonesia, sehingga banyak dari kita yang tak melihat sosoknya, yang disisakannya untuk kita hanyalah jejak tapak-tapak derap kakinya di tanah abadi, sastra Indonesia. Dengarkan arsip obrolan kami dari titikdua segalanya tentang sastra (Berto, Edo, dan Purnama) dengan Latief S. Nugraha (@latiefsnugraha) dalam upaya kami mengenang kepergian Si Kuda Putih Sumba itu, dua hari setelah kepergiannya di tahun lalu.

_

#podcast #newepisode #umbulanduparanggi #presidenpenyairmalioboro #puisiindonesia #mitos #sastraindonesia #titikdua #rururadio #ruangrupa #gudskulekosistem