Siti Rukiah atau S. Rukiah aktif menulis pada masa Kemerdekaan hingga 1965. Ia menulis puisi, cerpen, novel dan cerita anak-anak. Di luar pekerjaannya sebagai seorang penulis, Rukiah adalah seorang guru, redaktur dan aktivis politik, ia juga bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan menjadi salah satu elite pemimpinnya. Prosa-prosanya menampilkan kembali korban revolusi di kalangan rakyat jelata yang tidak berdosa, sebagaimana ditampilkan dalam Tandus (1952). Seperti apa kiprah dan karya-karya S. Rukiah? Ibrahim Soetomo bersama Dewi Kharisma Michellia akan mengurainya dalam “Ngomong-Ngomong Soal Rukiah: Yang Menuai di Ladang Tandus”.
Musim ketiga Siniar Salihara hadir dengan topik "Perempuan Penulis". Episode terbaru hadir setiap Senin. Musik oleh Sri Hanuraga.