Listen

Description

Link Donasi Lawan Virus Corona di Indonesia bersama Kitabisa.com : https://kitabisa.com/campaign/indonesialawancorona
Dalam beberapa tahun terakhir, neuroscience telah menjelaskan otak manusia kita yang rumit; penemuan utama adalah bahwa manusia secara alami lebih negative dan pesimis daripada positif untuk bertahan hidup. Dengan kata lain, hal-hal yang benar-benar tidak membuat kita bahagia, dan ketakutan adalah bagian terutama yang mendorong dan mengendalikan kita.
Tampaknya alam telah bekerja melawan kita sejak awal, karena pada tingkat biologis paling dasar tubuh kita terhubung untuk menghindari dan beradaptasi dengan potensi bahaya.
Dan karena kita terus dibombardir oleh ancaman kejahatan, perang, kemiskinan, genosida, pengangguran, terorisme, bencana alam, kelaparan, perdagangan seks, pemanasan global, dan sebagainya, tubuh kita telah beradaptasi dengan ancaman yang selalu ada. Seolah-olah setiap sakelar ketakutan pribadi kita macet secara permanen di posisi "aktif". (Bahaya, Will Robinson, bahaya!)
Dengan semua bahaya potensial ini yang mengancam kita setiap detik, tampaknya masuk akal untuk menduga, dan mungkin bahkan berharap, bahwa spesies kita yang tertekan layak menerima kejahatan kita. Bagaimanapun, sisi buas di dalam kita membutuhkan semacam perlindungan dari rentetan ancaman yang tidak pernah berakhir.
Biarkan saya hanya menyatakan, sebagai catatan, bahwa tidak ada yang salah dengan melarikan diri atau escape dari reality sesekali. Tampaknya banyak ahli sepakat bahwa memiliki kekurangan yang sehat ketika kita stres dapat, pada kenyataannya, menjadi hal yang baik selama kekurangan itu tidak menjadi alat. Sekali lagi my friend: “Punya Kekurangan itu bagus. "
Jadi, apa yang harus kita lakukan sebagai manusia  jika pada dasarnya kita mempunyai sisi buas yang didorong secara tidak sadar oleh dorongan biologis bawaan sejak lahir? Bagaimana kita bisa dibebaskan dari kecenderungan alami kita untuk terhindar dari rasa sakit ketika ada banyak bahaya di sekitar kita?
Berikut adalah beberapa alat yang menurut saya sangat membantu dalam merangkul sisi buas dalam diri manusia:
1. Batasi tontotonan/pendengaran  terhadap rangsangan negatif.
2. Meditasi.
3. Jangkau dan sentuh seseorang.
4. Cari kebaikan dr setiap sudut pandang.
5. Jadilah bagian dari solusi, bukan masalah.
6. Jangan menjual apa yang tidak akan Anda beli.