Persahabatan kadang tak bisa memilih. Adakalanya, saat kita masih lajang, kita bersahabat dengan lawan jenis. Tak ada hasrat apapun kecuali persahabatan murni. Suka dan duka, sekaligus gila-gilaan, dilakoni bareng.
Di satu sisi, salah satu tahapan kehidupan adalah menikah. Harusnya, menikah menjadi tujuan tiap orang. Begitu pula dua orang yang bersahabat.
Bagaimana jadinya bila dua lajang beda jenis kelamin, yang sudah menjadi sahabat, dan akhirnya menikah? Apa serunya menikah dengan sahabat sendiri?