Kevin Roberts dengan penuh semangat percaya bahwa cinta adalah jalan ke depan untuk bisnis. Dalam buku keduanya, Lovemarks: The Future Beyond Brands, Roberts menceritakan perjalanan dari Produk ke Merek Dagang ke Merek - dan urgensi untuk mengambil langkah selanjutnya - ke Lovemarks. Roberts menawarkan penilaian merek yang aktif dan kritis serta masalah yang dihadapi mereka dalam dunia yang semakin kompetitif. Argumennya jelas. Karena mati rasa karena adanya komodifikasi dan ketidakpedulian pelanggan, merek-merek kehabisan jus. Solusinya? Penciptaan produk dan pengalaman yang akan menciptakan hubungan emosional jangka panjang dengan konsumen. Untuk sampai di sana, Roberts menganjurkan menanamkan merek dengan tiga elemen Lovemark mendasar: Misteri, Sensualitas, dan Keintiman. Misteri masuk dengan menggambar pada masa lalu, sekarang, dan masa depan; nilai mitos dan ikon; dan kekuatan inspirasi; dan dengan memanfaatkan mimpi. Sensualitas dan panca indera dapat digunakan untuk menemukan titik sentuh dengan konsumen. Keintiman diciptakan melalui komitmen, empati, dan hasrat. Kekuatan dari kekuatan-kekuatan dinamis ini dengan mempesona disajikan dengan anekdot yang hidup, contoh hidup, dan ilustrasi grafik yang diambil dari dunia periklanan dan seterusnya. Gagasan bahwa konsumen, bukan perusahaan, memiliki Lovemarks adalah fundamental. Buku ini menunjukkan bahwa bukan hanya para pakar bisnis, tetapi orang-orang istimewa yang disebut Roberts sebagai "Konsumen Inspirasional," dapat membentuk masa depan perdagangan.
