Iman dan Krisis
Roma 8:18-30
Iman berhubungan dengan kerohanian atau keilahian sedangkan krisis berhubungan dengan kehidupan kita di dunia.
Krisis memperlihatkan penderitaan manusia. Contoh peristiwa: Krisis global 2 Juli 1997 merupakan peristiwa bergejolak di negara Asia yang disebabkan hutang yang terlalu banyak namun penghasilan kecil karena semua harga turun sehingga berdampak kebangkrutan, pengangguran, demonstrasi, bunuh diri, dsb.
Iman dan ekonomi harus memiliki posisi yang sama dalam hal saling memengaruhi.
Iman menjadi kekuatan bagi manusia untuk menghadapi segala kondisi termasuk krisis karena Tuhan turut bekerja dalam segala perkara. Maka perlulah kita mengasihi Tuhan supaya kita diberi hikmat untuk mengelola perekonomian di dunia ini.
Ekonomi sebaiknya diawali dengan keinginan manusia yang tidak melampaui kemampuan sumber daya yang tersedia, hal tersebut dapat terjadi dengan melatih penguasaan diri yang sumbernya dari iman.
Jadi, pakailah prinsip mengasihi Tuhan dan berdoalah karena segala sesuatunya bersumber dari Tuhan dan Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita sehingga kita dapat menghadapi segala kondisi di dunia ini serta memiliki kemampuan untuk mengelola perekonomian atau segala hal yang Tuhan percayakan bagi kita.
