*Hukum Eksistensi*
Mazmur 148:1-14
Hukum eksistensi berbicara tentang segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi bersumber dari sumbernya, sumber tersebut eksistensinya adalah Allah Sang Pencipta. Allah itu tidak diciptakan, Dia ada dan bersifat kekal. Itu berarti eksistensi menyangkut keberadaan dan memiliki wujud yang bersifat kekal. Demikianlah Allah sebagai Sang Pencipta maka segala ciptaan-Nya pun ada dan bersifat kekal.
Eksistensi itu meliputi 2 aspek:
1. Wilayah di langit & di sorga
Allah memiliki malaikat & tentara dengan jumlah yang banyak (tak tercatat bilangannya). Matahari, bulan, bintang dan benda-benda di langit pun diciptakan Tuhan. Mengenai akhir zaman pun Tuhan menghilangkan eksistensi segala ciptaan-Nya khususnya benda-benda di langit berubah wujud bukan hilang tetapi Tuhan memulihkan pada waktu-Nya pada langit dan bumi baru. Demikian pula malaikat tetap ada. Iblis pun tetap ada tapi berpindah ke neraka untuk mengalami penderitaan dan hukuman kekal.
2. Wilayah di bumi
Ciptaan Tuhan seperti ular-ular naga, segenap samudera raya, api, hujan es, salju, kabut, angin badai, gunung-gunung, bukit-bukit, buah-buahan, pohon-pohon, segala hewan, manusia, segala sesuatu yang ada di bumi ini pun bersifat kekal dan ada di bumi baru.
Secara jelas bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah ciptaan Tuhan dan semuanya itu memuji Tuhan.
Jika peperangan dan malapetaka masih terjadi di bumi ini maka pada pemerintahan Tuhan di langit dan bumi baru tidak ada lagi peperangan dan malapetaka melainkan damai sejahtera dan pujian hanya bagi Tuhan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Doksologi segala sesuatu dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus bergantung hanya kepada Tuhan Sang Pencipta. Jadilah orang benar, karena orang benar adalah orang yang memuji Tuhan, orang yang menerima firman Tuhan dan tunduk kepada-Nya.