Pada pasien COVID-19 kritis, kerusakan organ lain juga dapat terjadi sehingga mengakibatkan disfungsi fisik dengan berbagai derajat yang memerlukan rehabilitasi berkelanjutan. Oleh karena itu, program rehabilitasi paru untuk pasien COVID-19 harus dibangun berdasarkan dukungan referensi yang kuat.
Rehabilitasi paru pasien pasca COVID-19 di Indonesia sudah menjadi perhatian, dan sudah melibatkan ahli rehabilitasi medik sejak dari fase akut hingga jangka panjang dalam penanganan pasien COVID-19. Keterlibatan pelayanan rehabilitasi medik dan implementasinya di masa pandemi memerlukan strategi yang baik yang melibatkan pekerja kesehatan, rumah sakit, dan kebijakan pemerintah.
Ikuti penjelasan lengkapnya mengenai ‘Rehabilitasi Paru pada Penyintas Covid-19', bersama dr. Arnengsih Nazir, Sp.KFR(K), MMRS., dari KSM Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.