Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Mei 2024
Bacaan:
"Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." (Kisah Para Rasul 3:9)
Renungan:
Ketika seorang anak berhasil di dalam studinya, tentu dia akan sangat senang. Di sisi lain, orang tuanya menjadi bangga. Apalagi kalau dia mencapai nilai tinggi dan mendapat penghargaan atas prestasinya, maka sangat mungkin orang lain akan bertanya, "Anak siapakah dia?" atau "Siapa sih orang tuanya?" Anak itu telah mengangkat nama orang tuanya. Demikian juga ketika seseorang menerima berkat atau mujizat, maka sudah seharusnya itu menjadi jalan untuk sebuah kesaksian di hadapan orang lain.
Si lumpuh di gerbang indah telah memberikan contoh untuk hal itu. Dikatakan bahwa, "Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." Mujizat kesembuhan itu tidak mungkin disembunyikan dan si lumpuh pun tak mau menyembunyikan dengan berpura-pura lumpuh lagi. Dia berjalan kian kemari, yang mau tidak mau membuat orang-orang di sekitarnya melihat dia. Menariknya adalah, dia berjalan sambil memuji Tuhan. Situasi menjadi berubah, di mana biasanya orang-orang melewati Gerbang Indah itu dengan pandangan yang biasa-biasa saja ketika melihat si lumpuh, namun sekarang mereka melihatnya dengan penuh keheranan. Dikatakan, "Sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. "
Dengan kejadian itu membuat Petrus dan Yohanes berkesempatan untuk memberitakan Kabar Baik. Tidak perlu berpanjang lebar lagi, Petrus langsung menjelaskan tentang Yesus. Bayangkan seandainya si lumpuh berpura-pura lumpuh lagi, mungkin karena takut tidak lagi mendapat sedekah, dan tidak mau berjalan sambil memuji muji Tuhan, maka tidak ada kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus saat itu, karena tidak ada orang yang berkumpul karena terheran-heran. Namun, kenyataannya si lumpuh sudah menjadi sarana kesaksian tentang Yesus, bahkan dirinya juga bisa dikatakan sudah menjadi saksi, karena sudah memuji Tuhan atas berkat kesembuhan yang dia terima.
Kalau kita disembuhkan dari sakit kita, sesungguhnya itu harus menjadi sarana kesaksian. Kalau kita dilepaskan dari jerat masalah ekonomi dan keuangan, maka itu pun harus menjadi sarana kesaksian. Apalagi jika kita diberi kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha dan karier, maka biarlah nama Yesus menjadi dikenal. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk menjadi saksi tentang-Mu, terutama ketika aku mengalami mujizat-Mu, sehingga banyak orang diselamatkan. Amin. (Dod).