"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa." (2 Korintus 4:7-8)
Renungan:
Bethany Hamilton adalah atlet selancar Australia yang hidup dengan satu tangan. Ia mengalami serangan ikan hiu yang menyebabkan kehilangan satu tangannya. Namun, Bethany membuktikan bahwa dia bisa tetap berselancar dengan hanya satu tangan, bahkan mengukir prestasi. Bethany menyebut dirinya sebagai, "Seorang ibu, istri, peselancar, dan yang menjalani hidup dengan penuh gairah." Bethany adalah seorang pengikut Yesus yang selalu bersyukur, belajar dari hal buruk yang terjadi dalam hidupnya serta terus berusaha untuk meraih yang terbaik. "Hari itu arah kehidupan saya bisa bergerak ke banyak arah. Namun, berbagai arah itu malah membuat kehidupan saya kuat dan mendorong saya untuk maju. Sebagai seorang pengikut Yesus, saya benar-benar percaya dengan janji-janji Tuhan tentang hidup saya. Janji-janji itu tetap ada dan benar, tidak akan berubah dan selalu bisa menjadi sandaran. Tuhan merangkul kita dalam iman di saat kita melalui masa sulit. Sejak saya masih muda, itulah yang saya pegang dan kini saya tidak melihat serangan hiu itu sebagai hal yang buruk. Begitu banyak hal baik muncul darinya dan membuatnya berharga," kata Bethany. Kembalinya Bethany ke dunia selancar mendapat banyak pujian. Ia mengatakan bahwa Mike Coutts, yang belajar berselancar setelah kehilangan satu kaki dalam serangan hiu, sangat menginspirasinya untuk melanjutkan karir di selancar. "Saya tidak tahu bahwa berselancar dengan satu tangan benar-benar tidak masalah dan akhirnya saya akan terus mengejar cita-cita dan impian awal saya untuk menjadi seorang profesional," kata Bethany. Bethany tidak mau disebut sebagai atlet disabilitas. "Saya jauh dari kondisi disabilitas, saya bersaing dengan atlet terbaik di dunia. Pada saat itu saya berselancar di kompetisi internasional dengan peselancar pria terbaik di dunia, jadi bagi saya ketika dimasukkan ke dalam kategori disabilitas, itu terasa aneh," katanya. Selain itu Bethany juga senang memotivasi orang lain. "Saya merasa bersyukur bisa mengejar impian saya sekaligus memotivasi gadis-gadis muda di masa depan dan mengejar cita-cita mereka sendiri," katanya.
Apapun yang kita hadapi, tetaplah bersyukur dan tetaplah berusaha dengan segala kemampuan dan milik kita. Tuhan menolong mereka yang tidak mau menyerah. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, dengan segala kelemahan dan kekuranganku, ajarilah aku untuk tidak menyerah dalam berjuang meraih cita-citaku. Amin. (Dod).