Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Maret 2023

Bacaan: 

"Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:9-11) 

Renungan:

    Di sebuah kelompok masyarakat terpencil ada sebuah kebiasaan yang menarik untuk diperhatikan, yaitu pada saat sebuah keluarga ingin me- ngetahui apakah anak laki-laki mereka sudah dewasa atau belum. Seorang anak laki-laki yang dianggap sudah cukup umur akan melalui satu ujian, yaitu berada di tengah hutan sendirian di tengah kegelapan malam. Siang hari sebelumnya, orang tuanya akan memanggil seorang laki-laki dewasa yang belum dikenal oleh anaknya. Laki-laki dewasa ini akan membawa anaknya berjalan dengan mata tertutup. menyusuri jalan yang sempit dan jauh, lalu mereka akan memasuki hutan yang lebat dengan pohon-pohon yang besar. Ketika hari sudah menjadi gelap, tutup mata anak tersebut akan di buka, dan orang yang mengantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan dewasa apabila ia tidak berteriak atau menangis sampai fajar menyingsing. Hutan yang penuh dengan pohon-pohon besar itu membuat malam semakin gelap. Tak ada seberkas sinar pun yang menembus kegelapan itu, bahkan sang anak itu pun tidak dapat melihat dirinya sendiri, begitu gelap dan menakutkan. Di tengah kegelapan yang menakutkan itu, anak laki-laki tersebut mendengar suara-suara yang begitu menyeramkan. Lolongan anjing hutan membuat bulu roma berdiri. Gesekan daun dan dahan menimbulkan suara yang semakin menakutkan. Desiran angin dingin akan membuat badan menjadi kaku, seakan dapat membuat orang mati berdiri. Tetapi, apa pun yang terjadi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut. Setelah berjam-jam bertahan dalam kegelapan malam, saat yang dinanti itu pun segera tiba. Matahari mulai menyinarkan cahayanya dan rasa takut pun berubah menjadi kegembiraan. Hanya saja, ada satu hal yang mengagetkan ketika anak laki-laki itu melihat sekelilingnya, yaitu ia melihat ayahnya berdiri tidak jauh di belakangnya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, dengan senjata lain yang terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam. Jika ada ular atau binatang buas yang lain maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya sambil berharap agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

     Pernahkah kita merasa Tuhan begitu kejam karena membiarkan kita sendirian di dalam menghadapi persoalan yang berat? Sesungguhnya Tuhan ada dekat kita, siap menolong kita, dan siap menjaga kita dari serangan musuh. Sadarlah bahwa kita harus dewasa secara rohani dan menjadikan setiap masalah menjadi pemicu kedewasaan rohani kita. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, ampunilah jika seringkali aku tidak memercayai kesetiaan-Mu menjagaku. Ajarilah aku untuk menerima segala persoalan yang aku alami sebagai sarana mendewasakan rohani dan meningkatkan imanku. Amin. (Dod).