Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 12 Januari 2024
Bacaan:
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12)
Renungan:
Salah satu kata yang cukup menakutkan bagi sebagian orang adalah kata "kematian". Ada sebagian orang yang mengalami trauma ketika kematian menghampiri dan merenggut orang-orang yang dia kasihi dari sisinya. Pemazmur dalam Mzm 90:12, mengajarkan kepada kita beberapa hal yang perlu untuk kita lakukan dalam menyikapi kematian yang pasti datang menghampiri kita ataupun ketika kematian merenggut orang yang kita kasihi.
Pertama, menghitung hari. Pemazmur mengingatkan kita bahwa hari-hari kita ada batasnya. Kita tidak hidup selamanya di dunia ini. Ingatlah bahwa kita sebenarnya juga sedang dalam masa tunggu panggilan dari Tuhan. Sedang antri untuk pulang ke rumah yang kekal. Masa hidup manusia menurut pemazmur adalah 70- 80 tahun, jika ada yang bisa mencapai lebih dari angka tersebut, itu adalah seizin Tuhan. Tetapi ada juga yang sebelum berumur 70 tahun sudah dipanggil pulang, itu pun adalah seizin Tuhan. Kita tahu usia Tuhan Yesus hanya mencapai sekitar 33,5 tahun. Jadi di dunia yang tidak pasti ini, ada satu kepastian, yaitu bahwa kita akan meninggal. Tentang kapan dan bagaimana, tidak ada yang tahu.
Kedua, bijaksana. Karena hari-hari kita ada batasnya, maka kita harus mengisinya dengan bijaksana. Mengisi hari-hari kita dengan perbuatan baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada masanya untuk berkabung, tetapi itu tidak berarti bahwa sepanjang bulan hingga sepanjang tahun kita terus dalam masa berkabung. Memang rasa duka setiap orang tidak sama kadarnya, ada yang perlu waktu cukup lama untuk bisa terbiasa tanpa kehadiran orang yang dikasihinya. Tetapi kita harus ingat bahwa
hidup harus terus berjalan.
Cara Daud mengatasi rasa duka karena kematian anaknya tercatat dalam 2 Sam 12:15-25. Disebutkan bahwa Daud memohon kepada Tuhan untuk kesembuhan anaknya itu. Daud berpuasa dengan tekun dan semalam- malaman ia berbaring di tanah. Semua itu karena dia ingin anaknya sembuh. Tetapi ketika Tuhan berkehendak lain, yaitu mengambil anak tersebut, Daud pun bangkit kembali, beraktivitas seperti sediakala. Tuhan memberkatinya dengan memberi Daud satu putra lagi, bahkan menjadi kesayangan Tuhan. Dan anak ini nantinya yang akan menggantikan Daud sebagai raja Israel.
Mari kita bijak dalam hidup ini. Jangan lupa bahwa waktu kita di dunia ini ada batasnya. Persiapkan diri menyambut panggilan "pulang" dari Tuhan, dan jika saat ini kita sedang berduka, ingatlah bahwa kita tidak boleh berduka berkepanjangan sampai melupakan tanggung jawab yang harus kita kerjakan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku memahami bahwa aku harus mempersiapkan diri dalam menyambut kematian sehingga aku mengisi hari-hariku dengan bijaksana. Amin. (Dod).