Listen

Description

"Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus." (Markus 10:50)

Renungan:

   Orang Yahudi biasa memakai baju rangkap. Bagian dalam disebut tunic, biasanya terbuat dari kain lenan yang menutupi seluruh tubuh dari leher sampai ke lutut. Tunic ini memunyai lengan yang pendek, tetapi ada juga yang panjang. Sedangkan di bagian luar mereka memakai cloak atau jas. Jas bagian luar ini dibuat dalam ukuran yang lebih longgar dan dilengkapi dengan ikat pinggang ketika memakainya. Karena ketidakleluasaan bergerak jika memakai jas bagian luar ini, maka biasanya mereka menanggalkan jas ini ketika sedang melakukan pekerjaan tertentu. 

   Pada waktu orang memberitahukan kepada Bartimeus bahwa Yesus memanggilnya, maka ia pun menanggalkan jubahnya. Bartimeus dipenuhi dengan sukacita karena ia meyakini bahwa sebentar lagi akan ada perubahan penting dalam dirinya. Keyakinan seperti yang di miliki Bartimeus dalam hal ini dapat disebut sebagai iman. Iman telah membuatnya melangkah datang kepada Yesus. Iman telah membuatnya melakukan sesuatu yang dramatikal, yaitu menanggalkan jubahnya. Ia sengaja menanggalkan jubah tersebut agar ia lebih leluasa datang menemui Yesus. Meskipun jubah luar pada umumnya merupakan pakaian yang melindungi seseorang dari cuaca yang dingin, namun apalah arti sebuah jubah bagi Bartimeus dibandingkan kesembuhan yang akan diterimanya dari Yesus. Bartimeus rela menanggalkan jubahnya karena ia tahu ada hal yang lebih penting dari pada sebuah jubah. 

   Ini merupakan gambaran yang sangat indah bagi seorang berdosa yang memutuskan untuk datang kepada Yesus. Ia harus rela menanggalkan jubah yang selama ini ia kenakan, yaitu jubah dosa yang telah membutakan mata rohaninya. Ia harus bangkit dan segera datang kepada Yesus dengan sukacita dan iman yang sungguh-sungguh, bahwa kuasa Yesus sanggup mengubah kan hidupnya. Untuk mendapatkan kemurahan hati Allah, ia harus bersedia meninggalkan kehidupan lamanya. 

   Rasul Paulus berkata, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." (Flp 3:7). Pertemuan dengan Yesus akan mengubah hidup serta cara pandang kita. Apa yang dahulu kita anggap menguntungkan dan sangat berarti, kini kita anggap rugi ketika mengenal-Nya. Sesungguhnya pengenalan akan Yesus tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang dapat kita raih di dunia ini. Oleh karena itu, tanggalkanlah jubah yang selama ini kita kenakan, jubah yang telah merintangi kita untuk datang kepada Yesus, jubah yang membutakan mata rohani kita sehingga kita tidak bisa melihat Sang Kebenaran itu. Bartimeus mengajar kita untuk rela melepaskan apa yang selama ini kita anggap penting, yang membuat kita merasa nyaman, namun yang menghalangi kita untuk mengenal Yesus. Percayalah ketika kita datang kepadanya maka kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik. Memiliki Yesus berarti memiliki segalanya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk melepaskan segala sesuatu yang selama ini menghalangiku untuk datang kepada-Mu. Amin. (Dod).