Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 Maret 2024
Bacaan:
"Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya." (Mazmur 94:14)
Renungan:
Ada seorang model sekaligus juga artis Korea yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Penyebab kematiannya adalah karena dia merasa kesepian di dalam menjalani hari-hari hidupnya. Sebelum bunuh diri, ia sempat menulis di website pribadinya tentang kesepian itu, "Hidup bagaikan angin. Apakah yang harus dilakukan untuk mengakhiri penderitaan ini? Pertemuan membahagiakan, perpisahan menyedihkan, semuanya itu hanya sesaat." Sebuah akhir hidup yang begitu tragis! Andai saja ia sadar bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi kesepian itu, ia mungkin tidak akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang salah.
Setiap orang pasti pernah mengalami kesepian seperti yang dialami artis dan model Korea tersebut. Rasa sepi bisa dialami oleh seseorang ketika tidak ada yang menghiraukannya, meskipun situasi di sekelilingnya ramai. Keadaan seperti inilah yang pernah dialami oleh Yesus. Rasa kesepian yang paling memilukan sepanjang sejarah manusia bukanlah rasa kesepian seorang napi yang berada di dalam bui, atau kesepiannya seorang janda. Rasa kesepian yang paling dahsyat telah dialami oleh Yesus ketika la berada di kayu salib. Perhatikan perkataan-Nya, "Allahku, Allahku! Mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Sungguh, suatu jeritan yang memilukan hati. Bapa meninggalkan Dia, manusia pun meninggalkan Dia. Bahkan, seorang "murid-Nya" yang sok membela Dia, Petrus namanya, juga meninggalkan-Nya. Bukan hanya meninggalkan, tetapi juga menyangkal-Nya. Padahal sesungguhnya, keberadaan Yesus yang menjadikan Bapa dan manusia meninggalkan-Nya adalah demi kepentingan manusia, yaitu karena Dia harus menanggung dosa manusia. Tidak dapat dibayangkan bagaimana hati Yesus saat itu. Dalam kesendirian itu, la tetap bertahan sampai akhir misi-Nya.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami kesepian. Kesepian karena ditinggalkan teman-teman kita. Kesepian karena dijauhi keluarga yang berbeda keyakinan dengan kita. Kesepian karena tidak ada yang mau memahami kita. Kesepian karena tidak ada yang memedulikan kita yang sekarang sedang menghadapi masalah. Jangan sedih, jangan putus asa! Jangan juga melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain. Ingat, masih ada Yesus! Pengalaman Yesus selama di bumi ini seharusnya menumbuhkan pengharapan bagi kita. Dia yang sudah merasakan kesepian yang luar biasa itu, pasti memahami apa yang kita rasakan. Bukan hanya itu, Dia pasti peduli dan mau menolong kita. Untuk itu, mari jaga keakraban hubungan kita dengan Yesus. Berikan kesempatan bagi-Nya untuk bertakhta di hati kita. Jangan gantikan tempat Yesus itu dengan perasaan dan pikiran negatif kita. Biarlah Dia yang memimpin kita dan memberi petunjuk untuk apa yang harus kita lakukan. Pada akhirnya percayalah, hati kita akan menjadi penuh dengan sukacita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku kemampuan untuk merasakan kehangatan kasih-Mu saat aku kesepian, sehingga aku tidak menanggapi kesepian dengan bertindak bodoh. Amin. (Dod).