Listen

Description

"Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu." (Yesaya 64:8) 

Renungan:

   Di satu kota ada seorang pria setengah baya yang sangat terkenal karena kemampuannya bermain sulap. Ia memiliki banyak trik sulap yang dapat ditunjukkan kepada para penonton bila ia mengadakan suatu pertunjukan.  Suatu ketika seperti biasa ia menunjukkan kemampuan sulapnya. Dari satu aksi sulap ke aksi sulap lainnya, pria setengah baya ini selalu memukau penonton dan membuat banyak orang tersenyum puas atas apa yang dilakukannya di atas panggung. Sampailah pada akhir pertunjukan. Dia mengatakan sesuatu yang mengagetkan penonton yang ada, "Terima kasih atas apresiasi anda sekalian terhadap setiap penampilan saya di atas panggung ini. Tidak terasa saya melakukan atraksi sulap di atas panggung sudah 28 tahun dan itu tidaklah mudah. Anda mungkin terkesan dengan pertunjukan ini, tetapi ada satu hal yang harus anda ingat, bahwa saya adalah orang biasa. Benar saya bisa mengubah benda-benda dengan trik-trik sulap yang saya pelajari. Tapi akhir-akhir ini saya sadar bahwa hidup ini tidak dapat disulap seperti yang saya mau. Hanya ada satu pribadi yang dapat melakukannya, yaitu Yesus. Dia tidak menyulap kehidupan, tetapi mengubah kehidupan." Setelah berbicara kepada para penonton ia kemudian membungkukkan diri sebagai ungkapan terima kasih. Orang-orang yang hadir pada pertunjukan tersebut semua berdiri dari tempat duduk dan memberikan tepuk tangan meriah kepada pesulap handal tersebut. Pertunjukan itu pun berakhir dengan sukses. 

   Di dalam kehidupan ini, seringkali kita ingin mengubah kehidupan kita secara instan seperti sulapan. Kita berpikir bahwa hidup ini seperti sulap, sehingga seringkali mengandalkan seseorang yang katanya "orang pintar dukun atau paranormal" untuk menyulap hidup kita. Hal itu mungkin dapat terjadi dalam hidup kita, tetapi itu tidak kekal. Ujungnya menuju kepada maut. Hanya Yesus yang dapat mengubah hidup kita yang bersifat kekal dan ujungnya menuju ke surga. Tuhan Yesus memberkati

Doa:

Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena seringkali ketika aku memunyai masalah yang sangat terdesak, aku datang meminta pertolongan kepada orang pintar atau dukun. Aku lupa bahwa aku memiliki sang Pembebas Agung yaitu Engkau sendiri. Lepaskanlah keterikatanku dengan mereka, dan ikatlah aku dengan hati-Mu sendiri. Amin. (Dod).