Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Maret 2023
Bacaan:
"Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan." (Amsal 14:29)
Renungan:
Firmin Abautiz adalah seorang pria lanjut usia yang saat itu berusia 87 tahun. Ia tetap memiliki kesabaran dalam menjalani kehidupan di masa tuanya. Dia sendiri juga merasa heran bahwa dia tidak bisa keluar dari watak itu. Beberapa orang tetangganya yang meragukan kebenaran dari watak sabar bapak tua itu, menghasut seorang perempuan yang telah menjaga rumahnya selama 30 tahun. Mereka mencoba menghasut perempuan tersebut dengan janji imbalan uang yang banyak jika dia dapat membuat majikannya menjadi tidak sabar. Perempuan ini sangat mengerti bahwa tuannya suka dengan tempat tidur yang rapi. Pada suatu pagi dia membiarkan tempat tidur tuannya itu berantakan. Pada pagi berikutnya, Abautiz mengingatkan perempuan ini supaya tidak lupa untuk merapikan tempat tidurnya. Perempuan itu berkata, "Maaf Tuan, saya lupa membereskan tempat tidur tuan." Suatu pagi, perempuan ini sekali lagi dengan sengaja membuat tempat tidur Abautiz berantakan. Setelah beberapa lama kejadian itu terus berulang, pada minggu ketiga, Abautiz berkata, "Kamu belum membuat tempat tidurku menjadi rapi dan menyenangkan. Itu jelas bahwa kamu sengaja memutuskan untuk melakukan hal itu. Kalau memang kamu merasakan kesulitan, saya siap untuk melakukannya sendiri." Langkah yang diambil oleh Abautiz ini, membuat pelayan itu sadar dan memutuskan untuk mencobanya sekali lagi dan Abautiz juga memaafkannya. Berdasarkan kejadian-kejadian itu, perempuan ini memberitahukan kepada orang-orang yang memperalat dia bahwa kesabaran Abautiz memang terbukti benar. Perempuan ini dan khususnya orang2 yang memperalatnya semakin menaruh rasa hormat kepada Firmin Abautiz dan mereka tidak perlu lagi mencari bukti atas kesabaran Firmin Abautiz.
Sebagai seorang pengikut Yesus seharusnya kita tidak mengikuti pendapat dunia tentang kesabaran, yaitu bahwa "sabar itu ada batasnya", karena Tuhan Yesus memberikan teladan kesabaran yang tiada batas. Kesabaran Tuhan Yesus yang menjadi teladan bagi para pengikut-Nya itu berhubungan dengan kekudusan-Nya. Oleh sebab itu pengikut Yesus yang disebut sebagai "orang-orang kudus" sudah seharusnya sabar. Waktu dan peristiwa-peristiwa akan menguji kesabaran kita, tetapi kalau Roh Kudus memenuhi hidup kita maka kesabaran itu akan terbukti nyata, karena kesabaran termasuk dalam deretan daftar buah-buah Roh Kudus. Marilah kita berusaha untuk hidup dengan kesabaran, karena dengan kesabaran maka kita dan orang lain akan mendapatkan berkat. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku mengucap syukur atas kesabaran-Mu terhadapku. Aku rindu untuk meneladani-Mu, supaya berkat-Mu tercurah baik bagi orang lain yang mendengar dan menyaksikan kehidupanku maupun bagi diriku sendiri. Amin. (Dod).