Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 18 November 2022
"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya." (1 Petrus 3:1)
Renungan:
Seorang juara dunia rally mobil dalam sebuah kesempatan wawancara di televisi, ditanya mengenai rahasia di balik keberhasilannya itu. Ia tidak menjawab karena kehebatan mesin mobilnya atau banyaknya pengalaman sebagai faktor suksesnya, melainkan kehadiran seorang navigator yang hebat di sampingnya. Navigator adalah orang yang duduk di samping pembalap yang tugasnya membaca peta dan arah. Dalam persekian detik, navigator harus memutuskan mobil harus dibawa kemana, apakah lurus atau belok, sampai akhirnya tiba di garis akhir dengan selamat. Peran suami dan istri di dalam banyak hal memiliki kemiripan dengan fungsi kerja pembalap dan navigator. Suami sebagai kepala keluarga berperan sebagai seorang pembalap yang mengendalikan mobil yang merupakan gambaran sebuah keluarga. Sedangkan istri berperan sebagai navigator yang bertugas memberikan saran mengenai arah perjalanan keluarga, walau keputusan akhir tetap berada di tangan suami.
Ketika Tuhan menciptakan manusia, ia melihat bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Tuhan tidak menciptakan wanita dari bagian kaki supaya bisa diinjak-injak. Tuhan juga tidak menciptakan wanita dari bagian kepala supaya berbalik menguasai, namun Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk. Itu artinya ada kedudukan yang setara karena tulang rusuk berada di bagian tengah tubuh. Dalam perjalanan sebuah pernikahan, ada masa dimana suami tidak tahu harus melangkah ke mana. Di sinilah seorang istri berperan menjadi navigator yang bertugas membaca peta dan arah. Seorang istri yang beriman dapat menyelamatkan suaminya yang tidak beriman dan membawanya kepada Tuhan. Dengan cara apa seorang istri bisa menyelamatkan suaminya? Dengan cara menunjukkan kesaksian hidup yang memberkati suaminya. Kesaksian hidup lebih bermakna daripada ribuan kata-kata. Firman Tuhan di dalam 1 Ptr 3:1-2 berkata, bahwa seorang suami bisa dimenangkan tanpa perkataan, hanya oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat betapa murni dan salehnya kehidupan si istri. Suami yang tidak beriman di kuduskan oleh istrinya yang beriman.
Seorang istri mempunyai peran istimewa karena ia harus menjalankan peran ganda, yakni sebagai penolong bagi suami dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Ia tidak berhenti bergerak sampai semua keperluan suami dan anak-anaknya terlayani dengan baik. Dukungan yang ia berikan membuat suaminya dikenal orang. Didikan lembut yang ia lakukan membuat anak-anaknya bertumbuh dengan baik. Semua orang menyebutnya berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas kesempatan yang kau percayakan kepadaku menjadi seorang istri. Berikanlah kekuatan agar aku mampu melayani suami dan anak-anakku dengan baik. Amin. (Dod).