Listen

Description

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)

Renungan:

   Di suatu sore, seorang ibu datang ke penjual buah untuk membeli mangga. Keinginan mendapatkan buah mangga timbul ketika melihat resep es buah yang menggunakan buah mangga dan strawberry. Ia ingin segera mempraktikkan resep tersebut. Penjual buah pertama yang ia temui berkata, "Wah, sekarang bukan musim mangga lagi, Bu. Sudah ganti jeruk." Ia mencoba bertanya kepada penjual buah kedua, siapa tahu masih ada mangga terakhir yang tersisa setelah berganti musim jeruk. Sambil bercanda penjual itu berkata, "Hari gini masih cari mangga, Bu? Tuhan tahu kok kalau manusia itu cepat bosan, makanya sekarang ganti musim jeruk." Jawaban tukang buah tersebut membuat ia tertawa. Tetapi dalam perjalanan pulang ia mulai berpikir tentang pergantian musim buah. Ia semakin melihat betapa baiknya, ajaib dan kreatifnya Tuhan itu. Ia menciptakan aneka pohon yang menghasilkan buah, bahkan mengatur musimnya bergantian. Musim mangga berlalu diganti dengan musim jeruk, musim jeruk berlalu diganti dengan musim buah-buahan yang lain. Ini merupakan bukti kasih Tuhan kepada manusia. Sesuatu yang sederhana namun seringkali kita lupa untuk mensyukurinya. Kita terbiasa hanya bersyukur untuk perkara-perkara besar atau sesuatu yang spektakuler yang kita alami. Padahal banyak sekali kejadian sehari-hari di mana kita bisa melihat kasih Tuhan di dalamnya dan bersyukur untuk hal itu. 

   Orang Yahudi memunyai kebiasaan untuk selalu mengucap syukur atas apa yang mereka nikmati, misalnya ketika melihat matahari terbit, ketika anak mereka baru pertama kali berjalan dan untuk apa saja yang hendak mereka lakukan. Pada umumnya ada ucapan syukur yang mereka ungkapkan kepada Tuhan. Ucapan syukur untuk buah pohon yang akan mereka makan berbunyi demikian, "Terpujilah Engkau, sumber segala kehidupan, Pencipta buah dari pohon." Ini merupakan kebiasaan baik yang patut kita teladani. Di dalam ucapan syukur terkandung rasa terima kasih dan penghargaan kepada Tuhan yang telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya. 

   Rasul Paulus berpesan kepada jemaat di Tesalonika agar mereka mengucap syukur dalam segala hal. "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tes.5:18). Mari jadikan ucapan syukur sebagai gaya hidup kita. Jika kita jeli melihat, maka kita akan selalu menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan daripada mengeluh sepanjang hari. Kesehatan, tempat tinggal, pakaian, makanan, pekerjaan, teman hidup, anak-anak, orang tua dan lain-lain, semuanya patut disyukuri. Jika kita tidak belajar mengucap syukur untuk hal-hal yang baik, bagaimana mungkin kita bisa bersyukur Ketika Tuhan mengizinkan kejadian buruk terjadi dalam hidup kita. Mulailah bersyukur sejak kita bangun di pagi hari, maka hari-hari yang kita lalui akan terasa indah. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua yang sudah engkau ciptakan. Untuk alam yang indah, untuk pohon-pohon yang menghasilkan buah dan untuk semua anggota keluargaku. Amin. (Dod).