Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 23 Desember 2022

Bacaan: 

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18) 

Renungan:

    Nathaniel takut memberitahu istrinya kalau ia baru saja dipecat dari pekerjaannya sebagai pramuniaga. Tapi, betapa takjub dirinya ketika istrinya justru senang dengan berita bahwa ia kehilangan mata pencahariannya. "Sekarang kau bisa menulis buku!" kata Istrinya. Nathaniel memang sudah lama ingin mencurahkan dirinya dalam penulisan sastra, tetapi hal-hal praktis menghalanginya. Ia tersentuh oleh antusias istrinya, tetapi kenyataannya ia masih bingung. Lalu ia pun berkata, "Ya, tapi dengan apa kita hidup, sementara aku menulis buku?" Istrinya pergi ke meja, membuka laci dan mengeluarkan setumpuk uang tunai. "Darimana kau bisa mendapatkan ini?" tanya Nathaniel sambil menangis. Istrinya tersenyum, "Saya selalu tahu kamu jenius dan suatu hari akan menulis sebuah mahakarya. Jadi setiap minggu saya telah menyisihkan uang. Saya telah menyimpannya dan cukuplah untuk bertahan selama satu tahun." Dengan menunjukkan imannya dan kemauannya pada keberhasilan suaminya, istri Nathaniel Hawthorne menginspirasinya untuk menulis. Pada tahun itu terbitlah The Scarlet Letter, salah satu novel besar dalam sastra Amerika. 

    Pada mulanya memang Tuhan menciptakan manusia pria seorang diri, namun akhirnya Tuhan memberikannya pendamping yang berguna sebagai penolong yang sepadan. Namun seringkali dalam hubungan rumah tangga banyak orang melupakan hal itu. Satu dengan yang lain ingin lebih diperhatikan oleh pasangannya. Tuhan berkata kepada bahwa Ia akan menjadikan wanita sebagai seorang penolong yang sepadan bagi pria.  Jika kita mengartikan kalimat ini, berarti seharusnya wanita lebih kuat dibandingkan pria, karena orang yang menolong pasti lebih kuat daripada yang ditolong. Misalnya, jika kita membawa barang dan kita tidak kuat maka akan ada orang lain yang menolong kita yang otomatis pasti tenaganya lebih besar dari kita. Jadi para suami, mari hargai istri sebagai penolong dalam hidup. Dan untuk para istri, biarlah bisa menjadi penolong yang tetap menghormati setiap perkataan suami dan jangan jemu-jemu untuk berdoa karena itu adalah kekuatan utama sang istri untuk menopang sebuah rumah tangga dan menolong suaminya. Jika kita sebagai anak muda yang ingin memasuki bahtera rumah tangga rumah, marilah kita mengerti tugas dan kewajiban masing-masing dalam sebuah pernikahan untuk membawa kehidupan pada pernikahan yang indah. Tidak ada seorangpun yang bisa berhasil dan menang seorang diri. Sehebat apapun dan sepandai apapun seseorang, ia tetap membutuhkan orang lain untuk menolong dan menopangnya dalam meraih keberhasilan. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih untuk penolong sepadan yang telah Kau berikan dalam hidupku. Ajarilah aku untuk menghargai dan menghormatinya karena ia adalah hadiah dari-Mu untukku. Amin. (Dod).