Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 23 Mei 2025
Bacaan:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)
Renungan:
Ada seseorang yang mengatakan bahwa perbedaan mendasar antara penjara dan biara terletak pada "keluhan" dan "ucapan syukur". Kebenaran dari pendapat ini didasarkan pada kenyataan betapa banyaknya tahanan yang menghabiskan waktu selama bertahun-tahun di dalam penjara hanya untuk mengeluh atau bersungut-sungut sedangkan orang-orang di dalam biara menghabiskan waktu mereka bertahun-tahun untuk menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan. Ia mengatakan, ketika seorang narapidana mengubah kebiasaan mengeluh dengan menaikan doa dan ucapan syukur, maka ia telah mengubah penjara menjadi sebuah biara. Sebaliknya juga benar, ketika orang-orang yang berada di dalam biara selalu mengeluh, maka mereka telah mengubah biara tersebut menjadi penjara. Sebenarnya di manapun kita berada dan bagaimanapun keadaannya, kita bisa menjadikan hidup ini indah dan menyenangkan. Kuncinya terletak dalam ucapan syukur. Perhatikanlah para petani yang setiap hari bekerja keras dan bermandi keringat di bawah teriknya sinar matahari. Kalau mereka melakukannya dengan mengeluh, betapa membosankan dan melelahkan pekerjaan itu dan akan menjadi seperti neraka baginya. Tetapi kalau masih terdengar siulan kecil di sela-sela kelelahan fisik mereka, itu artinya masih ada ucapan syukur untuk apa yang mereka kerjakan. Sebaliknya pekerjaan yang lebih enak, ringan atau tingkat ekonomi yang lebih tinggi belum tentu menjadi jaminan bagi seseorang untuk dapat menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup. Satu-satunya yang membuat seseorang bisa menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup ini, adalah adanya rasa syukur di dalam hatinya.
Betapa banyak pengikut Yesus yang menghabiskan waktu sepanjang hari hanya untuk mengeluh dan bersungut-sungut dengan keberadaannya dan dengan apa yang harus ia kerjakan. Kita pasti tahu bagaimana beratnya menjalani sesuatu pekerjaan dengan keluhan. Tetapi anehnya banyak orang yang masih memilih hal ini. Membanding-bandingkan keberadaannya dengan keberadaan orang lain, membanding-bandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan orang lain, membanding-bandingkan upahnya dengan upah orang lain dan mengeluh karena hal itu, sehingga segalanya terasa semakin bertambah berat.
Marilah, kita coba menjalani hidup ini seperti apa yang dinasihatkan oleh firman Tuhan, mengucap syukurlah senantiasa dalam segala perkara dan jangan mengeluh. Ucapan syukur akan membuat segalanya terasa ringan dan menyenangkan. Gantilah kebiasaan mengeluh dengan ucapan syukur. Mengucap syukur untuk perjalanan yang melelahkan, mengucap syukur untuk makanan yang ada, mengucap syukur untuk pekerjaan yang harus diselesaikan bahkan mengucap syukur untuk semua yang Tuhan izinkan terjadi atas kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ampuni kebiasaanku mengeluh dan bersungut-sungut dan mampukan aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semuanya. Aku percaya ada kekuatan dan ada berkat besar di dalam ucapan syukurku. Amin. (Dod).