"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29)
Renungan:
Suatu ketika ikan sapu-sapu seseorang yang ada di dalam akuariumnya mati. Sejak itu lumut mulai bermunculan di akuarium kesayangannya. Akhirnya sepulang kerja orang tersebut meluangkan waktu untuk mampir ke toko ikan dekat rumah dan berkeliling mencari ikan hitam yang tidak menarik dan berkulit kasar itu. Akhirnya dia menemukan satu ikan sapu-sapu yang begitu suram kulitnya. Sesampainya di rumah, ikan tersebut dimasukkan ke dalam aquarium. Dengan sigap ikan itu langsung meliuk-liuk, dan betapa senangnya dia menemukan sebuah sisi kaca yang penuh dengan lumut. Ikan itu langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut. Keesokan harinya saat akan berangkat ke kantor ia melihat bahwa akuariumnya kini sudah bersih. Ketika pandangannya tertuju di pojok akuarium, ada seekor ikan hitam yang tidak bersinar sama sekali. Dia seolah sedang menepi dalam dunianya sendiri dan takut untuk bergabung dengan ikan mas koki yang indah-indah itu. Melihat hal itu, orang tersebut menjadi sadar. Ikan-ikan mas koki terlihat begitu indah dan bersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah, tetapi keadaan di sekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat kaca akuarium buram sudah lenyap. Kaca akuarium kembali bening sehingga ikan-ikan indah terlihat semakin indah. Ikan yang tidak menarik yang dibeli kemarin dengan harga murah itu telah melahap habis lumut-lumut itu. Memang untuk itulah ikan itu dibeli. Tetapi orang tersebut tidak tahu akan mendapatkan hasil yang luar biasa seperti itu. Ikan sapu-sapu memang tidak menarik. Dia tidak punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan. Harganya pun sangat murah, tetapi Tuhan memberikan kelebihan luar biasa pada ikan tersebut. Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu kotor menjadi bersih kembali.
Bukankah hal ini sama dengan kita? Tuhan memakai ikan kecil untuk menyadarkan kita. Ia berkata kepada kita, "Aku ciptakan dirimu bukan untuk hal yang tidak berguna. Engkau ada di dunia ini karena engkau berarti bagi-Ku untuk melakukan hal-hal besar bagiku."
Tidak peduli keterbatasan apa yang sedang kita alami, Tuhan tidak ingin kita menjadi minder dan rendah diri di dalam lingkungan pergaulan kita. Kita semua sangatlah berarti bagi-Nya. Kita berharga bagi-Nya. Mungkin dalam pemandangan mata kita, kita tidak menarik seperti orang-orang lain yang ada di sekitar kita. Tetapi percayalah bahwa ada hal istimewa yang Tuhan taruh dalam diri kita masing-masing. Jadi, temukanlah hal istimewa itu dan kembangkanlah sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena aku begitu berarti bagi-Mu. Pakailah aku sebagai alat-Mu, agar melalui kehadiranku banyak orang kubantu untuk menyadari bahwa mereka juga berarti bagi-Mu. Amin. (Dod).