Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 10 November 2022
Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah di atas kepala. Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, — dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku." (2 Samuel 15:32-34)
Renungan:
Sebagai manusia pasti kita menginginkan agar doa-doa kita dijawab oleh Tuhan. Namun, pernahkah kita meminta kepada Tuhan agar diri kita sendiri yang dipakai Tuhan untuk menjadi penolong bagi orang lain atau menjadi jawaban doa bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan?
Husai merupakan orang yang dipakai Tuhan untuk menolong Daud saat Daud berada dalam kesulitan. Meskipun Daud adalah seorang raja, namun ia juga memiliki rasa khawatir akan keselamatannya. Itulah yang dialaminya ketika Absalom, yang adalah anaknya sendiri memberontak kepadanya. Absalom berhasil mencuri hati sebagian rakyat untuk berpihak kepadanya. Perasaan Daud pun semakin tidak karuan ketika mengetahui bahwa salah seorang penasihatnya yaitu Ahitofel telah bersekongkol dengan Absalom untuk melengserkan dia. Persekongkolan ini membuat semakin banyak rakyat yang berpihak kepada Absalom. Kemudian Daud bersama sejumlah pengikut yang setia kepadanya keluar dari Yerusalem. Mereka berjalan menuju ke bukit Zaitun. Di dalam perjalanan itu Daud sempat berdoa memohon kepada Tuhan agar Tuhan menggagalkan nasihat Ahitofel. Ketika menunggu jawaban Tuhan atas doanya, datang Husai menemui Daud. Apakah ini merupakan jawaban Tuhan atas doanya? Alkitab tidak menyatakan secara tegas. Tidak dijelaskan alasan Husai menemui Daud
Mungkin saja hanya karena simpati, terlihat dari jubah yang terkoyak yang dikenakannya dan dengan tanah di atas kepalanya. Tetapi, melihat apa yang dilakukan Husai selanjutnya, maka bisa dikatakan bahwa ini adalah jawaban Tuhan. Di sini kita melihat ketulusan hati yang dimiliki oleh Husai untuk membantu Daud. Daud hanya berkata, "Jika engkau ......" Dan tanpa membantah sedikitpun, Husai langsung menuruti apa yang diamanatkan raja kepadanya.
Melalui tokoh Husai ini, marilah kita belajar agar tidak menjadi manusia yang egois. Jangan hanya meminta agar harapan kita saja yang dipenuhi, namun selipkanlah juga di dalam doa kita agar kita dimampukan untuk memberikan diri atau hidup kita untuk menjadi alat Tuhan, yaitu sebagai jawaban doa bagi orang lain. Tuhan akan memakai orang yang hatinya sudah siap untuk menjadi agen-agennya di dalam melakukan misi pemulihan bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan. Sadarlah, kalau tidak sekarang, kapan lagi kita akan menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk sesama yang membutuhkan? Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, pakailah diriku menjadi alat-Mu untuk menolong orang lain. Amin. (Dod).