Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 13 April 2023
Bacaan:
"Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau." (Mazmur 139:7-8)
Renungan:
Seorang pengacara terkenal mempunyai seekor burung starling atau jalak. Setiap pagi sang pengacara melatih burung itu untuk berbicara, sehingga burung itu pun pandai berbicara dan mengenali suara tuannya dengan baik. Burung starling itu diletakkan di kantor kerjanya. Suatu pagi, Kennet, keponakan sang pengacara yang berusia 11 tahun masuk ke ruang kerjanya dan pengacara itu memperlihatkan kebolehan starlingnya kepada Kennet. Karena mendadak sakit perut, maka pengacara itu terburu-buru ke toilet. Ketika kembali ia begitu heran karena starlingnya sudah tidak ada di sangkar. Pengacara itu bertanya kepada Kennet, "Kennet, ke mana perginya si starling?" "Saya tidak tahu Paman," jawab Kennet. "Bukankah tadi starling ada di sangkarnya?" tanya pengacara itu kembali. "Kennet tidak tahu ke mana perginya si starling. Lihat Paman, pintu sangkarnya terbuka, barangkali ia terbang." Tiba2 pengacara itu memanggil, "Starling, di manakah engkau sayang?" Wajah Kennet tiba-tiba pucat karena dari balik bajunya terdengar sahutan, "Aku di sini Tuan." Kennet begitu tertarik pada kepintaran si starling sehingga di hatinya timbul keinginan untuk memilikinya. Menurut pemikiran Kennet, tempat yang paling aman untuk menyembunyikan starling adalah di balik bajunya. Setelah memasukkan starling kembali ke
sangkarnya, maka pengacara terkenal itu mengajar Kennet tentang pengakuan dan kejujuran.
Menyembunyikan kesalahan atau dosa akan membuat hati menjadi gelisah. Ketika seseorang berbuat dosa dan memutuskan untuk menyembunyikan kesalahannya itu, disadari atau tidak disadari sesungguhnya ia sedang berusaha menyembunyikan dosanya dari hadapan Tuhan. Tetapi ke mana kita bisa bersembunyi dan menjauhi Tuhan yang maha tahu? Daud sungguh menyadari kebenaran itu, sehingga ia menuliskan mazmur yang indah, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku."
Ketika melakukan dosa maka hati nurani kita akan bersuara seperti starling yang bersuara. Tuhan telah menempatkan hati nurani di dalam diri kita masing-masing untuk mengingatkan dan menegur manakala kita berbuat dosa atau menyimpang dari jalan-jalan-Nya.
Mengakui dosa di hadapan Tuhan akan mendatangkan damai sejahtera, sebab tanpa pengakuan kita akan terus menerus merasa tertuduh dan gelisah. Jangan pernah menyimpan dosa, sekalipun di bagian terdalam dari diri kita, yaitu di dalam hati, yang kita pikir tidak ada orang yang mengetahuinya. Ingatlah bahwa pengakuan adalah baik bagi ketenangan jiwa kita. Ketenangan jiwa akan kita miliki jika kita mau membereskan segala dosa-dosa kita dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku sering menyembunyikan dosaku di hadapan-Mu, bahkan aku jarang sekali meminta ampun. Kini aku mohon ampun untuk semua kesalahanku. Amin. (Dod).