Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 22 Desember 2022
Bacaan:
Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu." (1 Raja-raja 2:20)
Renungan:
Abraham Lincoln pernah berkata, "Tidak ada orang yang malang jika ia memiliki seorang ibu yang saleh." Seandainya setiap Ibu memiliki pikiran seperti itu, tentu saja anaknya akan bangga dengan keberadaan ibunya. Tetapi sayang, tidak semua orang mengalami kebenaran perkataan di atas, karena tidak semua ibu memiliki kehidupan yang saleh. Sebenarnya keberhasilan seorang ibu tidak diukur dari besarnya jumlah materi yang ia berikan kepada anaknya, tetapi oleh seberapa banyaknya ajaran dan teladan yang ia berikan kepada anaknya sebagai pedoman hidup. Ajaran seorang ibu akan diterima baik oleh anaknya hanya jika sang Ibu memiliki kehidupan yang saleh. Hal demikianlah yang dialami oleh Salomo sebagai putra dari Batsyeba.
Apakah yang diperoleh Salomo sehingga di dalam beberapa Amsalnya ia mengutarakan perihal untuk tidak mendukakan seorang ibu dan melupakan ajarannya? Diantaranya adalah, "Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya." (Ams;10:1), "Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu." (Ams 6:20). Ini merupakan contoh bahwa Salomo mendapat pendidikan yang baik dari Batsyeba ibunya. Ketika Salomo telah menjadi raja, caranya bersikap sangat menunjukkan bahwa ia mengasihi dan menghormati ibunya. Satu jawaban Salomo yang menarik ketika Batsyeba menghadap kepadanya, "Mintalah, ya Ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu." Kebijakan dan kesopanan Salomo tidak semata-mata ada begitu saja, Bahkan Ratu Syeba sendiri memuji hal itu. Semua itu tidak lepas dari didikan Batsyeba yang sangat berperan untuk membentuk karakternya. Dalam hal ini telah berhasil menjadi seorang ibu yang saleh.
Di sini kita bisa melihat betapa pentingnya peran seorang ibu. Pengaruh dari seorang ibu lebih besar dibandingkan dengan sang ayah, hal ini dikarenakan ibu lebih berperan dalam mengasuh dan mendidik anak, terutama ketika anak masih kecil. Pada masa itulah biasanya anak juga memiliki komunikasi yang lebih dekat dengan ibunya. Mengingat pentingnya komunikasi antara ibu dan anak di dalam mendidik, seorang ibu perlu menyediakan waktu yang cukup untuk dapat memperhatikan anak-anaknya. Keberhasilan seorang anak merupakan salah satu indikasi keberhasilan orang tua di dalam mendidik anaknya. Alkitab memerintahkan supaya kita mengajarkan firman Tuhan kepada anak secara berulang-ulang. (Ul 6:6-7). Jika anak telah menghidupi kebenaran firman Tuhan maka pintu keberhasilan akan terbuka baginya. Siapkah para ibu menjadi Ibu yang berhasil? Selamat hari ibu. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, mampukanlah setiap ibu untuk menjadi Ibu yang saleh, supaya ketika mereka mendidik anak-anaknya di dalam kebenaran-Mu, anak-anaknya dapat menerima dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Amin. (Dod).