Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Februari 2023

Bacaan: 

"Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) 

Renungan:

    Suatu malam ada seorang pria bermimpi dan ia yakin bahwa mimpi itu adalah teguran dari Tuhan. Dalam mimpi itu, dari bagian luar ia melihat rumahnya begitu asri. Dindingnya bersih seperti baru dicat dan halamannya tertata rapi dan tampak menghijau. Dengan bersenandung kecil ia memasuki rumahnya dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat keadaan rumah itu dari dalam. Perabotan yang ada di rumah itu kelihatan berdebu. Dindingnya berlubang-lubang, seperti baru dimakan rayap. Melalui lubang-lubang itu ia dapat melihat orang yang lalu lalang, debu yang keluar masuk, bahkan sinar matahari yang masuk melalui lubang-lubang itu. Hatinya sangat sedih dan dari mulutnya hanya keluar kalimat, "Ya Tuhan, mengapa rumahku berlubang-lubang seperti ini?" Ia pun terbangun dan melihat jam, ternyata masih pukul dua dini hari. Ia mencoba untuk tidur kembali, tetapi tidak bisa. Apa yang ia alami di dalam mimpi itu terus menerus terbayang di pikirannya. Akhirnya ia memutuskan untuk berdoa dan meminta Tuhan memberitahukan arti dari mimpi tersebut. Di dalam doa, ia diingatkan oleh Tuhan, bahwa selama ini ia terlalu sibuk dengan segala rutinitas yang ada. Ia sibuk dengan jadwal kuliah, jadwal pelayanan, dan jadwal lainnya. Hari-hari yang ia lalui tidak lagi ia mulai dengan menyapa Tuhan di dalam doa. Setelah sibuk sepanjang hari, ia pulang dengan tubuh yang letih, kemudian mandi dan tidur. Kadang2 film di Netflix dan sosial media yang dimilikinya juga mencuri waktunya. Hampir tidak ada waktu khusus bersama Tuhan. Mungkin orang lain melihat bahwa keadaannya baik-baik saja. Ia mengumpulkan tugas-tugas kuliah tepat waktu. Ia tetap melayani dan hubungan dengan teman maupun tetangga terjalin dengan baik. Tetapi hal yang menyedihkan terjadi di tengah-tengah rutinitas yang ia nikmati adalah rumah doa yang sudah lama ia bangun, sekarang terancam rubuh karena digerogoti oleh "rayap-rayap aktivitas." Biasanya ia memulai hari dengan membaca firman dan berdoa menyerahkan kegiatannya sepanjang hari kepada Tuhan. Sebelum tidur ia akan berdoa bagi teman-teman, bagi keselamatan orang-orang di daerah tempat tinggalnya, buat kesejahteraan kota tempat tinggalnya, buat pertumbuhan gereja tempat pelayanannya dan memohon perlindungan Tuhan atas para imam yang melayani di daerahnya. Tetapi kesibukan telah merampas waktu terindahnya yaitu jam doanya di hadapan Tuhan. Malam itu ia mengoreksi diri dan menulis semua aktivitas yang berguna dan tidak berguna, kemudian ia mengambil komitmen untuk menyediakan kembali waktu khusus bersama Yesus.

    Satu pertanyaan yang harus kita ajukan kepada diri kita sendiri setiap hari, "Sudahkah kita menyediakan waktu bersama Yesus hari ini?" Jika belum, maukah kita memulainya? Kita harus kembali menyediakan waktu-waktu bersama Yesus. Menyediakan waktu adalah tindakan yang nyata untuk mulai merenovasi rumah doa yang mungkin saat ini mulai berlubang-lubang dimakan rayap aktivitas kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, berilah aku kemauan untuk menata kembali rumah doa yang pernah ada dalam hidupku. Mampukan aku mendisiplinkan diri untuk selalu berkencan bersama-Mu. Amin. (Dod).