"Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40)
Renungan:
Ada seorang pria yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Ia menyadari bahwa sebagai perawat ia memunyai banyak kesempatan untuk melayani, mendoakan dan memberitakan Injil kepada para pasien. Ia teringat pada seorang pasien yang membuatnya mengerti bagaimana melayani Tuhan. Hengki adalah seorang pria yang sudah menikah. Hengki menderita leukemia dan sudah setahun ia dirawat di rumah sakit, namun semakin hari kesehatannya semakin memburuk. Istrinya tetap setia menemani dan menjaganya selama ia dirawat di rumah sakit. Kesehatan Hengki yang semakin memburuk seringkali membuat istrinya pergi keluar kamar dan menangis. Dulu Hengki adalah pribadi yang ramah dan menyenangkan Tetapi keadaan yang semakin memburuk telah mengubah keceriaannya. Setiap kali selesai menjalani kemoterapi emosinya meningkat sehingga ia lebih cepat marah dan tersinggung. Karena itu setiap kali sang perawat tersebut akan masuk ke kamarnya ia selalu berdoa, "Ya Tuhanku, berilah saya kata-kata yang tepat agar dapat menghibur dan memberitakan firman-Mu kepadanya."
Suatu hari perawat tersebut mendapat giliran jaga malam. Pukul 8 malam ia berjalan dari kamar ke kamar untuk memeriksa para pasien. Ketika akan masuk ke kamar Hengki ia berdoa agar Tuhan memakainya untuk melayaninya. Ia berjalan mendekati tempat tidur Hengki. Tubuh Hengki sangat kurus dan napasnya tersengal-sengal. Kemudian ia memberikan obat yang harus diminumnya, mengganti infus dan merapikan tempat tidurnya. Ia membuka pembicaraan, "Pak Hengki, apa yang dapat saya lakukan agar anda merasa lebih nyaman?" "Tolong pijat punggung saya rasanya sakit sekali," jawabnya. Kemudian perawat tersebut menggosokkan minyak ke punggung Hengki, namun tak satu kata pun keluar dari mulutnya. Sambil memijat ia memejamkan mata dan berdoa untuknya. Hengki terlihat lebih santai dan nafasnya lebih tenang dan teratur. Ketika membuka mata perawat tersebut melihat yang terbaring di tempat tidur itu bukan Hengki, tetapi Tuhan Yesus. "Saya pasti salah lihat," katanya sambil menutup mata. Kemudian ia mengintip dan benar ia sedang memijat punggung Yesus. Dengan memejamkan mata ia terus memijat punggungnya dan beberapa saat kemudian ketika membuka mata ia melihat bahwa saat itu ia kembali memijat punggung Hengki. Hengki telah tertidur dan ia meninggalkan kamar itu dengan penuh sukacita.
Secara khusus Tuhan memberikan banyak kesempatan bagi mereka yang bekerja di rumah sakit untuk melayani, mendoakan dan memberitakan kasih Tuhan kepada para pasien yang sedang dirawat. Oleh karena itu jika anda saat ini berprofesi sebagai dokter atau perawat, layanilah pasien dengan ramah dan penuh kasih. Berilah penghiburan dan kekuatan iman mereka. Gunakan setiap kesempatan dengan baik karena anda sedang melayani Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, pakailah aku sebagai alatmu agar melalui kehidupanku banyak orang bisa merasakan kehadiran-Mu sendiri, sehingga mereka dapat kubawa untuk lebih dekat pada-Mu. Amin. (Dod).