Listen

Description

"Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." (Yosua 1:9)

Renungan:

  Liao Jingwen adalah seorang gadis berusia 22 tahun dari negara Cina yang memiliki semangat tinggi dan menyukai tantangan. Setelah lulus dari bangku kuliah, ia berencana akan berkeliling kota di Cina bersama teman-temannya. Selama 2 minggu lamanya ia merencanakan pergi bersama teman-temannya hendak melewati gunung dan bukit hanya dengan mengendarai sepeda. Dengan semangat, Liao Jingwen mempelajari ratusan tips untuk mengembara dengan sepeda selama berhari-hari. Namun orang tua Liao Jingwen merasa rencana tersebut tidaklah aman bagi puterinya, sehingga mereka membujuk puterinya agar membatalkan perjalanan tersebut. Liao Jingwen dengan tegas menolak saran kedua orang tuanya. Kemudian ia berusaha meyakinkan ayahnya bahwa ia mampu melewati setiap tantangan yang akan dia hadapi di dalam perjalanan. Demi menghormati keputusan Jingwen, akhirnya sang ayah pun mengizinkannya. Namun tanpa sepengetahuan Jingwen, sang ayah membuntutinya dari kejauhan. Hal ini ia lakukan hanya untuk memastikan keberadaan anaknya akan baik-baik saja. 

  Selama dalam perjalanan, melewati gunung dan bukit tidaklah mudah. Jingwen harus melewati rute-rute perjalanan yang cukup berat. Hal ini sempat membuatnya merasa menyesal, bahkan Jingwen sempat tidak sadarkan diri. Namun keadaan ini dibiarkan oleh sang ayah agar Jingwen mandiri dan dapat mengatasi masalahnya sendiri. Setelah kembali ke rumah, sang ayah akhirnya mengakui bahwa selama perjalanan, ia telah mengikuti Jingwen dari kejauhan. Hal ini membuat Jingwen merasa terharu dengan apa yang diperbuat oleh ayahnya, karena dari kejauhan sang ayah tetap memantau keberadaan anaknya. 

  Dalam menghadapi persoalan hidup ini, kita akan diperhadapkan oleh berbagai keputusan. Dan dalam setiap keputusan yang diambil tentu ada risiko yang harus kita tanggung. Adakalanya Tuhan mengizinkan kita menghadapi situasi yang sulit dengan tujuan mendewasakan iman kita. Meskipun demikian, Ia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Ketika kita harus melewati gunung dan bukit persoalan hidup ini, ketahuilah bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan kita. Dan di saat kita menghadapi terjalnya kehidupan ini, percayalah bahwa Tuhan akan menolong kita tepat pada waktunya. Oleh karena itu, janganlah merasa takut atau pun ragu menghadapi persoalan hidup ini, sebab tangan pemeliharaan Tuhan akan selalu menjaga kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku mengucap syukur atas penyertaan-Mu yang sempurna. Ajarilah aku untuk lebih lagi mengandalkan Engkau saat melalui persoalan hidupku. Amin. (Dod).