"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6)
Renungan:
Pada bulan Mei 1996, pesawat ValuJet 592 jatuh di Florida Everglades, dan menewaskan 110 penumpang. Untuk menemukan penyebab jatuhnya pesawat itu, Badan Keamanan Transportasi Nasional membutuhkan kotak hitam dari pesawat. Tetapi tidaklah mudah untuk menemukan kotak hitamnya. Kecelakaan tersebut telah menyerakkan puing-puing pesawat di area rawa yang luas. Lusinan orang turun ke dalam rawa untuk menyaring kotoran dan air sedalam hampir 8 kaki untuk menemukan kotak hitam itu. Para ahli dari angkatan laut mencoba menggunakan teknologi khusus untuk mendeteksi logam yang tenggelam itu, namun tidak membuahkan hasil. Dengan memegang tali yang memisahkan mereka sejauh 3 kaki para pencari yang lain, secara sistematis menyodok setiap bagian dari area tempat terjadinya kecelakaan. Setelah 14 hari, mereka tidak berhasil menemukan apa-apa. Bagi para pekerja, fisik mereka tidak tahan menanggung kondisi tersebut. Matahari Florida menyengat mereka dan suhu udara berkisar di angka 90-an. Bahan bakar diesel dan cairan hidrolik dari pesawat yang hancur itu terapung-apung di atas air memaksa para pencari untuk mengenakan sejumlah lapisan karet pelindung dan latex, walaupun cuaca begitu panas dan lembab. Para pencari mengalami dehidrasi setelah 14 hari, tetapi tetap tidak berhasil menemukan apapun. Sersan Felix Jimenez, dari kepolisian Metro Dade, adalah salah satu dari pencari tersebut. Selama 14 hari ia telah berdoa untuk para keluarga yang ditinggalkan dan untuk keselamatan dari teman-teman sekerjanya, tetapi pada hari ke-15 ketika ia beristirahat, tiba-tiba ia menyadari bahwa ia lupa berdoa untuk satu hal yang penting yaitu supaya Tuhan menolong mereka menemukan kotak hitam itu. Jadi ia berdoa meminta petunjuk dari Tuhan, kemudian melanjutkan pencarian. Ketika ia menusukkan tongkatnya ke air, tongkat itu mengenai sesuatu yang terbuat dari logam. Ia menarik benda tersebut dari kotoran yang menempel. Ternyata benda itu adalah kotak hitam yang dicari. Sersan Felix menulis di Guidepost, "Pada akhir hari itu, saya berpikir mengenai hari-hari yang kami lewati untuk mencari perekam tersebut. Sepertinya kami telah mengenainya berkali-kali dan saya bertanya-tanya mengapa kami membutuhkan waktu yang begitu lama untuk menemukannya? Di tengah-tengah itu semua, saya seolah-olah mendengar jawaban-Nya, "Mengapa kamu juga membutuhkan waktu begitu lama untuk memintanya?"
Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita setiap hari. Namun seringkali kita tidak menyadari kehadiran-Nya, karena kita terlalu sibuk berkonsentrasi dengan persoalan kita. Surga dipenuhi dengan jawaban-jawaban doa, namun tidak banyak orang yang peduli untuk memintanya. Jadi, bangkitkanlah kesadaran akan hadirat Tuhan dan mintalah, serta percayalah. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku kalau aku sering meninggalkan Engkau sendirian jauh di lubuk hatiku. Kini aku mau memberikan waktu terbaikku setiap hari untuk-Mu. Amin. (Dod).