Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 30 November 2023
Bacaan:
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17)
Renungan:
Bo Laoma adalah eorang tukang sol sepatu yang mengalami kelumpuhan dari pinggang hingga ke bawah. Ia terbilang sangat beruntung, karena dalam kondisinya yang demikian, ia memiliki sahabat yang begitu setia mendorong kursi rodanya menuju tempat reparasi sepatu di mana ia bekerja. Jalanan menuju ke tempat kerja juga menjadi perjuangan yang berat bagi sahabat Bo Laoma untuk mendorong kursi roda, sebab jalanannya menanjak, sehingga membutuhkan tenaga yang besar agar dapat mendorong kursi roda Bo Laoma. Bagi Bo, ia dan sahabatnya tidak akan bisa terpisahkan. Mereka saling menyayangi dan melengkapi satu sama lainnya. Namun, siapa sangka bahwa sosok sahabat yang begitu hebat di mata Bo itu ternyata adalah seekor anjing! Kehadiran sahabat berekornya sangat melengkapi kesendirian Bo, yang harus menghadapi kerasnya hidup dalam dunia ini. Bo menyayangi sahabatnya dan sebaliknya sahabatnya juga menyayanginya dan menjadi penolong dalam kesulitan Bo. Baginya, anjing tersebut jauh lebih pintar dari anjing yang biasa tampil di televisi.
Ketika berkisah tentang sahabat, adakah seseorang yang terlintas dalam pikiran kita? Sudahkah kita memiliki sahabat, atau adakah seseorang yang menganggap kita sahabatnya? Persahabatan adalah hubungan yang sangat menyenangkan bahkan lebih indah dari muda- mudi yang berpacaran. Kita dapat berbagi suka-duka dan dapat menceritakan apa pun tanpa takut ia membuka rahasia kita. Sahabat adalah seseorang yang memahami segala sesuatu tentang kelebihan dan kekurangan kita tetapi masih tetap mengasihi kita. Sahabat adalah seseorang yang akan selalu kita rindukan di kala senang maupun susah. Walau demikian pentingnya persahabatan itu, namun yang namanya "sahabat", saat ini sudah menjadi "barang langka" yang sulit ditemukan. Ini adalah akibat dari pembunuhan terhadap persahabatan itu dengan sikap yang egois dan tanpa kasih, sehingga lambat laun tanpa disadari persahabatan itu pun bisa punah. Bahkan beberapa orang berkata, "Mencari uang lebih mudah dibandingkan mencari sahabat sejati." Kini, kitalah yang bertanggung jawab untuk melestarikan hubungan persahabatan ini. Hubungan dengan sesama harus dipupuk dengan kasih yang tulus sehingga persahabatan itu mulai bertumbuh kembali.
Mari kita sama-sama mendemonstrasikan pelestarian sahabat di dalam dunia ini, sehingga ia tidak lagi menjadi barang langka yang sulit ditemukan. Jadikan diri kita sebagai pelestari persahabatan dengan cara menjadi sahabat yang setia bagi orang lain. Dengan demikian persahabatan tidak akan berakhir sebagai sejarah tetapi tetap bertumbuh di dalam dunia ini. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih telah mengingatkanku tentang persahabatan. Jadikan aku sahabat yang baik dan setia bagi para sahabatku. Amin. (Dod).