Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 4 April 2024

Bacaan:

"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu." (Yesaya 43:4)

Renungan:

Ada sekuntum bunga matahari tumbuh di antara sampah sampah dan barang-barang bekas. Bunga matahari itu begitu sedih karena tidak tumbuh di taman yang indah, bersih dan luas seperti teman-temannya yang lain. Di tempat pembuangan sampah dan barang-barang bekas tersebut, tidak ada orang yang dapat menikmati keindahannya, juga tidak ada kupu-kupu yang hinggap di atasnya. Di suatu pagi yang cerah, seekor burung gereja datang dan hinggap di sebuah dahan pohon persis di samping bunga matahari. "Hai, kamu kelihatan sangat cantik, "kata burung gereja. "Tidak, saya ini jelek. Lihatlah teman-teman saya yang kelihatan jauh lebih anggun karena tumbuh di taman yang bersih dan terawat. Mereka jauh lebih tinggi dan bunganya juga lebih indah," jawab bunga matahari sedih. "Tidak, menurut saya, kamu jauh lebih cantik," kata burung gereja. Setelah itu ia terbang meninggalkan bunga matahari. Sejak hari itu, burung gereja selalu datang mengunjungi bunga matahari dan mereka pun menjadi sahabat. Hari demi hari, bunga itu memperlihatkan banyak perubahan: warnanya semakin cerah, ia semakin tinggi dan subur. Tetapi beberapa hari kemudian, burung gereja tidak lagi datang menemui bunga matahari. Satu, dua, tiga hari... burung itu tidak juga muncul. Bunga matahari menjadi cemas apakah yang sudah terjadi terhadap burung gereja. Keesokan paginya, bunga matahari melihat burung gereja itu diam tak berdaya di bawahnya. Dia kelihatan sangat lemah. "Beberapa hari ini saya tidak mendapatkan makanan dan saya kini sangat lemah. Saya datang ke sini agar mati di dekatmu," kata burung gereja. "Jangan ... jangan... kamu tidak boleh mati," teriak bunga matahari. Setelah itu, bunga matahari menundukkan kelopak bunganya dan biji-biji bunganya berjatuhan ke bawah. Dengan tenaga yang masih tersisa, burung gereja mematuk biji bunga matahari dan memakannya. Ia pun kembali mendapatkan tenaga yang baru. Keesokan paginya ia hendak berterima kasih kepada bunga matahari, tetapi betapa kagetnya dia ketika menemukan kelopak bunga matahari itu telah rontok. "Jangan pikirkan saya, sudah saatnya bagi saya untuk mati. Dulu saya mengira bahwa keberadaan saya di sini tidak berguna, tetapi sekarang saya menyadari bahwa Tuhan punya maksud untuk segala sesuatunya. Saya sadar bahwa hidup saya begitu berarti. Kamu sudah menyadarkan saya bahwa hidup saya sangat berarti," kata bunga matahari.

Tuhan punya maksud untuk hidup kita. Dia tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia, jadi buanglah rasa tidak berarti. Temukan dan lakukan sesuatu yang akan memberkati orang lain, dengan demikian hidup kita akan lebih berarti. Berilah juga dorongan kepada mereka yang merasa bahwa hidupnya tidak berarti. Beritahukan kelebihan yang mereka miliki, yang dapat mereka gunakan untuk memberkati sesama. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau punya maksud tertentu dalam hidupku. Pakailah aku untuk memberkati sesama dan memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).