Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 7 September 2023

Bacaan:

"Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia." (Luk 15:28)

Renungan:

Kisah anak yang hilang tentu sudah sering kita dengar. Kisah ini sering dipakai untuk menunjukkan betapa besar kasih Bapa kepada mereka yang mau bertobat. Selain itu, kisah anak yang hilang juga sering dipakai untuk menunjukkan bagaimana anak Tuhan juga bisa "hilang" walau sehari-hari tampak dekat dengan Tuhan. Tandanya adalah ketika ia tidak lagi bisa mengasihi orang yang berdosa, tapi justru iri ketika Tuhan menerima kembali mereka yang mau bertobat. Tanda lainnya adalah ketika ia merasa tak diberkati padahal ia sendiri tak pernah meminta kepada Bapa yang sangat baik. Kisah ini begitu luar biasa karena memberikan harapan bagi mereka yang belum percaya tapi juga mengingatkan orang percaya bahwa sebagai anak Tuhan, kita tidak hanya harus punya hati seperti Tuhan tapi juga harus bersyukur karena telah dilayakkan menerima kasih karunia dan berkat-Nya.

Nah, ada satu hal yang mungkin luput kita perhatikan yaitu tentang bagaimana perhatian bapa kepada si sulung. Meski si sulung merasa dikesampingkan, sesungguhnya perhatian sang bapa kepadanya sangat istimewa. Sang bapa memang rindu kepada si bungsu, tapi ia tak pergi mencarinya. Setelah anak itu bertobat, baru ia menyongsong dan menerima si bungsu dengan sukacita. Lain dengan saat si sulung yang "terhilang". Saat ia marah karena ada pesta untuk adiknya, si sulung tak mau masuk ke rumah. Namun, apa yang dilakukan bapanya? Bapanya melangkahkan kaki ke luar untuk bertemu dia.

Jangan pernah mengira Tuhan itu seperti Bapa yang cuek. Apalagi kepada kita anak-anak-Nya, yang telah bekerja keras melayani-Nya. Sesungguhnya perhatian Bapa sangat istimewa. la sendiri yang akan datang menghampiri dan menghibur kita. Pertanyaannya, apakah kita menyadarinya? Atau kita justru terus fokus pada masalah, atau bahkan merasa iri kepada orang lain yang tampak diberkati lebih dari kita? Ingat kita punya Bapa yang baik dan penuh kasih serta peduli pada anak-anak-Nya. Tidak perlu urusi berkat orang lain, ingatlah bahwa hidup dekat pada Allah pun sudah jadi berkat tersendiri, karena asal dekat Allah, maka kita bisa tenang sebab Dialah sumber pertolongan kita (Mzm. 62:2-3). Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih karena aku Kau izinkan untuk berada dekat dengan-Mu, sehingga hatiku tetap tenang walau kehidupan yang kualami tidak seperti yang kuinginkan. Amin. (Dod).