Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 9 Maret 2023

Bacaan: 

"Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik." (2 Tesalonika 3:13) 

Renungan:

     Sam Foss adalah seorang musafir. Suatu ketika di dalam perjalanannya di daerah pedusunan Inggris, dengan rasa lelah dan haus yang sangat, ia datang mendekati sebuah rumah kecil tidak bercat yang berdiri di atas sebuah bukit. Dekat sisi jalan yang menuju rumah itu, ia melihat tanda dengan tulisan, "Masuklah, dan dapatkan minuman yang dingin. Tidak berapa jauh dari tulisan itu Foss menemukan sebuah mata air dingin yang sejuk. Di atas mata air itu tersedia gayung tua untuk menciduk air dan di bangku dekat mata air tersebut ada keranjang berisi buah apel yang segar-segar dengan tulisan, "Layanilah diri Anda sendiri." Penuh rasa ingin tahu, Foss bergegas menemui pasangan suami isteri yang tinggal di rumah kecil itu dan ia pun bertanya tentang tulisan dekat mata air dan keranjang apel yang dilihatnya. Pasangan suami isteri yang sudah tua itu ternyata tidak memunyai anak dan mereka hidup dari hasil kebun apel mereka yang tidak seberapa. Mereka bisa digolongkan sangat miskin tetapi dalam hal mata air dan apel, mereka merasa kaya dan berkelimpahan sehingga mereka ingin sekali membagikan kelimpahan tersebut kepada orang-orang yang kebetulan lewat di situ. "Dalam hal uang kami terlalu miskin untuk menolong orang lain, tetapi kami berpikir dengan cara ini kami dapat menambahkan serta menutupi apa yang kurang pada kami sehingga kami tetap dapat melakukan sesuatu untuk orang lain," kata pemilik rumah kecil itu.

     Setiap orang dapat melakukan sesuatu untuk menolong sesamanya. Kita tidak harus menunggu sampai kita cukup mampu dan cukup berada barulah memikirkan kepentingan sesama. Mungkin kita tidak semiskin pasangan suami isteri di atas, kita masih memiliki lebih banyak dari apa yang mereka miliki. Tetapi sekalipun kita memiliki banyak hal, kita tetaplah orang-orang "miskin" jika kita tidak pernah berpikir untuk menolong orang lain. "Kekayaan seseorang tidak dapat dinilai dari apa yang ia miliki, tetapi dari apa yang ia berikan kepada sesama," demikian kata para bijak.  

     Adakah kita memiliki kerinduan untuk berbuat kebaikan bagi sesama? Tuhan tidak akan menanyakan berapa banyak harta yang kita miliki, berapa banyak tabungan kita, berapa banyak dan berapa besar perusahaan kita. Tetapi yang akan Tuhan tanyakan adalah apa yang sudah kita lakukan dengan semua yang sudah Tuhan percayakan kepada kita. Lakukanlah apa yang dapat kita lakukan dan berikanlah apa yang dapat kita berikan selama Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk melakukan sesuatu karena akan tiba saatnya di mana kesempatan untuk melakukannya tidak ada lagi. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku berdoa agar keadaan tidak akan menjadi penghalang untuk aku melakukan sesuatu bagi sesamaku. Mampukanlah aku agar bisa berbagi kasih dan kebaikan kepada sesamaku. Amin. (Dod).