Listen

Description

"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia." (1 Yohanes 3:1) 

Renungan:

   Seorang hamba Tuhan asal Amerika menikah dengan wanita Indonesia. Ia sangat mengasihi istrinya yang sudah melahirkan anak baginya. Setelah beberapa tahun menikah dan tinggal di Indonesia, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Amerika guna mengunjungi keluarga yang ada disana. Beberapa minggu sebelum keberangkatan, sang istri sudah mempersiapkan semua yang akan mereka bahwa. Selain surat-surat dan pakaian, ia juga mempersiapkan banyak sekali oleh-oleh yang akan dibawa ke Amerika. Pakaian yang mereka perlukan hanya dua koper saja, namun oleh-oleh yang dipersiapkan sang istri berjumlah 3 koper. Sesampainya di bandara California, mereka pun segera menuju ruang pengambilan bagasi. Karena terlalu sibuk memperhatikan dan mengambil koper-koper, mereka tidak menyadari bahwa anak mereka menghilang entah kemana. Saat sang istri menyadari bahwa anaknya menghilang, ia menjadi panik dan kepanikannya mempengaruhi sang suami. Mereka mencoba mencari anaknya dan mengabaikan koper-koper yang telah mencuri perhatian mereka dari anak yang seharusnya mereka jaga. Setelah 15 menit tidak menemukan buah hatinya, barulah mereka berpikir untuk melaporkannya kepada pihak keamanan bandara. Sang suami meyakinkan istrinya bahwa anak mereka baik-baik saja dan ia akan memohon bantuan pihak bandara untuk menemukan buah hati mereka. Ketika sang suami berjalan menuju meja informasi, dari kejauhan ia melihat seorang anak sedang menangis di salah satu sudut ruangan. Ia sangat mengenal anak itu dan tanpa pikir panjang ia langsung berteriak memanggil nama anaknya. Anak yang terhilang itu mencoba mencari suara yang memanggilnya dan ia begitu senang melihat papanya berlari ke arahnya kemudian memeluknya. Sambil menangis bahagia papanya berkata, "Anakku, Papa tidak akan pernah lalai lagi untuk menjagamu. Tidak ada yang lebih berharga bagi Papa selain kamu. Papa akan selalu menjagamu. Papa kan selalu menjagamu!" Saat mengatakan hal itu, hamba tuhan tersebut dapat memahami bagaimana rasanya hati Bapa di sorga melihat anak-anak-Nya yang terhilang. Hati Bapa di surga dipenuhi oleh kepedulian dan kasih sayang. Dia begitu resah tatkala kita memutuskan untuk meninggalkan jalan-jalan-Nya. Dia tidak bisa beristirahat karena kita menjadi salah seorang yang mengantri di jalan menuju pintu kebinasaan. Ketahuilah kita sangat berharga, bagaikan permata di hati Bapa. Karena itu berpalinglah dari godaan dunia dan kembalilah kepada jalan Bapa, maka Dia akan memeluk kita dengan erat. Tidak ada yang lebih menyenangkan hati Bapa selain daripada melihat kita berlari-lari menuju ke pangkuan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, aku menyesal karena sudah berpaling dari jalan-jalan-Mu. Hari ini aku yang terhilang, memutuskan untuk kembali ke dalam pelukan-Mu. Terimalah aku, Tuhan dan ampunilah aku sebab aku orang berdosa. Amin. (Dod).