Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 12 Maret 2023

Bacaan: 

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9) 

Renungan:

   Ada seorang pelukis yang sedang menyelesaikan lukisannya. Ia bermaksud mempertontonkan hasil lukisannya pada sebuah pameran. Sang pelukis sangat kagum dengan lukisannya, sehingga ia tidak henti-hentinya memandang lukisan tersebut sambil berjalan mundur. Ia terus berjalan mundur sambil mengamati lukisannya sehingga tanpa sadar ia semakin dekat pada ujung gedung dan jika ia melangkah satu langkah lagi, ia pasti jatuh dari gedung tinggi tersebut. Seseorang yang melihatnya bermaksud memperingatkannya, tetapi ia khawatir jika peringatannya justru akan membuat pelukis itu kaget dan jatuh. Satu-satunya cara yang terbaik menurut orang itu adalah mengambil kuas yang masih terletak di depan lukisan tersebut dan merusak lukisan tersebut dengan cara mencoret-coretnya.  Orang itu melakukannya, ia mencoret-coret lukisan tersebut hingga tidak terlihat lagi keindahan di dalamnya. Apa yang dilakukan orang tersebut menyebabkan sang pelukis yang sedang asyik menikmati keindahan lukisannya berlari ke arah lukisannya dengan perasaan marah dan kecewa.

    Masing-masing kita memunyai impian, cita-cita dan harapan yang indah tentang masa depan, pekerjaan dan pasangan hidup. Sedikit demi sedikit kita mulai mewujudkan impian itu. Kita sedang asyik menikmati indahnya semua yang sudah kita capai ketika segalanya berubah. Secara tiba-tiba kita menemui jalan buntu, semuanya hancur dan mengecewakan. Semua yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tetapi kadangkala Tuhan mengizinkan sesuatu yang mengecewakan terjadi untuk menyadarkan kita bahwa langkah dan keputusan yang kita ambil akan mencelakakan kita sendiri. Kita sebagai manusia yang terbatas tidak mengetahui hal itu, tetapi Tuhan tahu segalanya dan Tuhan yang Mahatahu itu akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan kita karena kasih-Nya. Mungkin saja kita menganggap ini sebagai suatu kegagalan. Tetapi seseorang pernah berkata, "Hanya orang bodoh yang merasa terluka ketika mengalami kegagalan, karena bagaimanapun juga apa yang kita anggap sebagai kegagalan merupakan halte yang baik untuk mulai mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita ambil serta mempelajari langkah-langkah dan keputusan yang harus kita ambil selanjutnya."

    Apa yang kita lakukan ketika Tuhan seakan "merusak lukisan kita?" Marah, putus asa dan tidak lagi mempercayai Dia? Mazmur 73:26 berbunyi, "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." Mampukah kita berkata demikian ketika segalanya berubah dan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan? Daud mengatakan ini karena ia sangat mengerti bahwa rancangan Allah sempurna adanya, sekalipun manusia seringkali memandangnya sebagai kegagalan dan ketidakadilan. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau yang empunya hidupku dan Engkau berhak melakukan apa yang Engkau anggap baik untuk mendatangkan kebaikan bagiku. Ingatkan aku bahwa setiap rancangan-Mu baik dan sempurna. Amin. (Dod).