Listen

Description

"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

Renungan:

  Di tengah-tengah hebohnya peperangan di Libanon, seorang siswa sekolah Alkitab ditawan oleh tentara non-kristen. Tentara itu memerintahkan siswa tersebut untuk menuruni lereng bukit. Ia bermaksud membantai tawanannya di sana. Karena siswa itu sudah dibekali dengan ilmu perang, dalam sebuah kesempatan ia berhasil melumpuhkan tentara yang menawannya, kemudian melucuti senjatanya. Sekarang posisi telah terbalik, tentara itu berjalan di depan sebagai tawanan yang akan dibantai oleh siswa tersebut. Beberapa saat setelah mereka menuruni bukit, siswa itu teringat pada ajaran Tuhan Yesus yang berkata, kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Tanpa pikir panjang lagi siswa itu berkata, "Pak, bapak boleh pergi kemanapun bapak mau, karena sekarang bapak saya bebaskan." Setelah berkata demikian siswa itupun membuang senjata yang dipegangnya ke semak-semak, tanpa diketahui oleh tentara tersebut. Untuk beberapa saat tentara itu tidak percaya pada apa yang didengarnya, namun ia terpancing untuk membuktikan perkataan siswa itu. Di satu kesempatan, dengan cepat tentara itu memutar tubuhnya dan berjalan menuju ke atas bukit. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, siswa itu kembali mengiringi tentara tersebut dari belakang. Tindakan ini membuat tentara itu berpikir bahwa sebentar lagi pastilah hidupnya akan berakhir. Karena tak kunjung mendengar desing peluru, si tentara menoleh ke belakang dan siswa itu melempar senyuman kepadanya. Menyadari keseriusan siswa itu, sang tentara memperlambat langkahnya sehingga mereka berjalan secara berdampingan. Sungguh di luar dugaan, tiba-tiba tentara itu memeluk siswa tersebut sambil mengucapkan terima kasih. Kasih yang ditabur tak pernah kembali dengan tangan hampa.   

  Secara logika rasanya bodoh sekali jika kita mau mengampuni orang yang telah menyakiti, melecehkan, menghina, atau berbuat curang kepada kita. Tetapi itulah yang Bapa mau kita perbuat kepada sesama kita. Ampunilah orang yang tidak layak untuk diampuni, karena Bapa sudah mengampuni kita lebih dulu, bahkan ketika kita masih berdosa. 

Doa: 

Tuhan Yesus ampunilah saat ini orang yang sudah menyakitiku l. Berkati dia dengan sebuah perubahan seperti perubahan yang kualami. Amin. (Dod).