Listen

Description

"Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23)

Renungan:

   Adalah hal yang wajar jika rasa khawatir muncul di dalam hati kita. Yang tidak wajar adalah jika kita membiarkan rasa khawatir Itu berkembang hingga menguasai hati dan pikiran kita. Kalau hati serta pikiran kita dikuasai oleh rasa khawatir, maka iman kita akan berangsur-angsur menjadi lemah, bahkan pengharapan pun bisa memudar. Padahal firman Tuhan menerangkan bahwa kekhawatiran tidak akan pernah memberi keuntungan kepada kita. "Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Matius 6:27). 

   Sayangnya masih banyak pengikut Kristus yang membiarkan rasa khawatir berkembang di hatinya. Bahkan ada banyak orang yang khawatir terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi dalam hidup mereka. Kalau begitu bukankah akan jauh lebih baik jika kita sepenuhnya hanya memperhatikan hal-hal yang penting saja dan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan? Jika ingin lepas dari rasa khawatir yang tidak sehat, maka kita harus menemukan akar permasalahan kenapa kita sangat khawatir. Sebenarnya ada hal mendasar yang membuat kita sering jatuh ke dalam dosa khawatir ini. Hal itu adalah kegagalan kita untuk sepenuhnya mempercayai bahwa Tuhan mau dan mampu menolong kita. Hati kita cenderung ragu kalau pertolongan Tuhan akan tiba pada waktunya, padahal Dia tidak pernah menunda-nunda untuk melakukan kebaikan kepada orang yang dikasihi-Nya. 

   Usirlah kekhawatiran dengan cara memperkuat iman dan pengharapan kita kepada Tuhan. Perkokoh otot-otot iman kita dengan membaca, merenungkan dan memperkatakan firman-Nya setiap hari, karena iman kita bisa kuat jika terus diberi makan firman Tuhan. "Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus." (Roma 10:17). Tuhan Yesus memberkati. 

Doa: 

Tuhan Yesus, ampunilah aku yang sering khawatir atas hal-hal yang seharusnya kuserahkan ke dalam tanganmu. Kini berilah ketenangan dalam pikiran dan hatiku, agar aku dapat berdoa. Amin. (Dod).