Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 31 Maret 2024

Bacaan:

Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." (1 Samuel 1:20)

Renungan:

Suatu ketika ada pantomim yang menceritakan tentang seseorang yang menyerahkan hatinya kepada manusia, namun akhirnya hati itu dicampakkan dan hancur berkeping-keping. Dengan isak tangis, orang yang hatinya telah hancur berkeping-keping itu, memunguti satu per satu kepingan hatinya. Kini ia tidak lagi menyerahkan hati itu kepada manusia, melainkan kepada Tuhan. Ia mengangkat hatinya yang sudah hancur berkeping-keping dan tangan Tuhan menerima kepingan-kepingan itu. Dengan kasih, Tuhan menyusunnya kembali menjadi hati yang utuh.

Awalnya hati Hana hancur dan tertekan sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Tetapi setelah berdoa dan mendapatkan jawaban dari Tuhan melalui Imam Eli, ia tidak lagi bersedih hati, sekalipun apa yang dimintanya belum terlihat di depan matanya. Alkitab mengatakan bahwa mukanya tidak lagi muram dan ia mau makan (1 Sam 1:18). Di sini kita melihat dua hal yang penting: Pertama, terlepas dari apakah doa kita akan dikabulkan atau tidak, yang jelas ketika kita berdoa, Tuhan melakukan sesuatu; la memulihkan hati dan menghibur kita.

Kedua, ini merupakan contoh yang baik bahwa ketika berdoa, kita harus benar-benar menyerahkan beban kita kepada Tuhan serta memercayai-Nya. Tidak sedikit orang yang setelah menyerahkan bebannya kepada Tuhan dalam doa, kemudian bersedih lagi dan memikul lagi bebannya yang sudah diserahkan kepada Tuhan. Dalam 1 Ptr 5:7 dikatakan "serahkanlah" dan bukan "titipkanlah".

Keyakinan Hana kepada Tuhan dengan memercayakan beban hidupnya, membuahkan hasil. Hana yang tekun berdoa dari tahun ke tahun, akhirnya hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Samuel. Terkabulnya doa Hana menjadi bukti bahwa Tuhan tidak pernah melupakan doa kita. Doa yang dipanjatkan dengan tekun dan sungguh-sungguh akan menggerakkan hati Allah dan menjadikannya bertindak.

Melalui kehidupan Hana kita juga belajar bahwa setiap penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, pasti ada hikmahnya. Hana menanggung penderitaan batin karena tidak punya anak selama bertahun-tahun, namun penderitaan itu telah mendorongnya untuk "melekat" kepada Tuhan. Sebuah kata bijak mengatakan, "Sukacita ketika mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah, akan sangat berbeda dengan sukacita ketika mendapatkan sesuatu dengan cara yang sukar dan penuh perjuangan." Teruslah berdoa sambil juga berusaha untuk setiap pergumulan kita, karena Tuhan pasti mengingat dan menjawab setiap seruan doa yang kita panjatkan kepada-Nya! Selamat Paskah. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau Allah yang peduli terhadap penderitaan anak-anak-Mu. Ajarilah aku untuk selalu setia pada-Mu dalam segala situasi. Amin. (Dod).