Listen

Description

"Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23) 

Renungan:

   Pernahkah kita berpikir mengapa kehidupan orang-orang Kristen berbeda satu sama lainnya? Sebagian menghasilkan buah pertobatan dengan karakter yang baik, sebagian lagi tidak menunjukkan buah pertobatan. Sebagian selalu menjaga kekudusan hidup, sebagian lagi masih suka berbuat dosa. Sebagian sungguh-sungguh mengikut Tuhan, sebagian lagi hanya ikut-ikutan. Sebagian aktif melayani Tuhan, sebagian lagi hanya pasif di gereja. Sebagian bersemangat Untuk menjangkau jiwa bagi Tuhan Yesus, sebagian lagi tidak memedulikannya. Apakah yang menyebabkan perbedaan itu? Ternyata hanya satu yaitu respon mereka terhadap Kabar Baik. Hal ini menjadi jelas jika kita melihat perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang penabur. Tuhan Yesus menceritakan tentang seorang petani yang menaburkan benih di ladangnya. Sebagian dari benih itu jatuh di pinggir jalan sehingga burung memakannya sampai habis. Sebagian lagi jatuh di tanah yang berbatu-batu dan karena tanahnya tipis, ia segera tumbuh, tetapi ketika matahari terbit maka ia menjadi layu. Sebagian benih itu jatuh di tengah semak duri, dan ketika semak duri itu semakin besar maka ia menghimpitnya. Tetapi sebagian lagi jatuh di tempat yang subur, lalu tumbuh dan berbuah, ada yang 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa benih yang jatuh di pinggir jalan itu adalah orang-orang yang menerima kabar baik atau firman Tuhan tetapi dia tidak mengerti firman Tuhan tersebut. Maka datanglah iblis merampasnya dari orang itu. Benih yang jatuh di tempat berbatu-batu menggambarkan orang yang menerima firman dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar di hatinya. Ketika cobaan dan penganiayaan datang dalam hidupnya, ia menjadi murtad. Benih yang tumbuh di semak duri menggambarkan orang yang menerima firman Tuhan tetapi kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpitnya, sehingga tidak berbuah. Sedangkan benih yang tumbuh di tanah yang subur dan menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat menggambarkan firman yang ditanam dalam hati orang yang menerimanya dan dapat mengertinya. 

   Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana firman Tuhan diberitakan kepada semua orang, tetapi sikap dan respon mereka berbeda-beda sehingga hasilnya pun berbeda. Bagaimana firman tumbuh dalam hidup kita tergantung pada sikap kita terhadapnya. Apakah kita membiarkan iblis mengambilnya dari kita, membiarkan pencobaan menekan firman tersebut, membiarkan kekhawatiran dan kekayaan dunia ini menghimpitnya, ataukah kita bertekun di dalamnya sehingga menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Semuanya tergantung pada pilihan kita. Untuk itu, jadikanlah hati kita sebagai tanah yang subur untuk firman Tuhan sehingga menghasilkan buah yang menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, berikanlah aku hati seperti tanah yang subur, sehingga firman-Mu dapat tumbuh dan berbuah dalam hidupku. Amin. (Dod).