Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Januari 2023
Bacaan:
"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14)
Renungan:
Seringkali tanpa kita sadari banyak di antara kita yang hidup di luar tembok penjara, kita bebas secara fisik namun terpenjara dalam hati dan pikiran kita. Ada tembok kegagalan yang terus mengurung kita. Ada tembok sakit hati yang menghalangi kita untuk menikmati indahnya hidup dalam damai sejahtera. Ada tembok masa lalu yang buruk yang terus mengintimidasi kita untuk tidak melakukan apa-apa dalam hidup ini. Ada tembok kepedihan dan penderitaan yang tidak mengizinkan kita untuk mencoba mengambil kesempatan baru dan melakukan sesuatu bagi masa depan kita. Jangan biarkan penjara-penjara itu mengurung kita. Kita bisa keluar dari sana sebab sekalipun tembok itu tinggi tetapi ada pintu di sana dan kita telah memegang kunci pintu itu. Bukalah pintu itu dengan berkata, "Aku mau mengampuni, aku mau melupakan apa yang di belakang, aku mau berharap pada Tuhan sebab masa depanku indah di tangan-Nya, aku mau mencoba memulai sesuatu yang baru dan aku mau keluar dari penjara ini." Hanya kita yang bisa melakukannya.
Kita memang bukan orang yang sempurna. Kita merasakan sakit ketika ada orang yang menyakiti kita. Kita merasakan takut ketika masalah yang kita hadapi belum juga selesai. Kita merasakan khawatir dan hampir hilang harapan ketika kita mengalami kegagalan. Kita merasa minder dan takut ketika kita ingat kembali masa lalu kita yang buruk. Dengan diri kita yang seperti ini, siapakah orang yang mau menerima kita? Pemikiran itu menjadi benar, jika orang yang menilai kita itu adalah manusia. Tapi lihatlah, Dia sanggup mengubah Rasul Paulus, si manusia yang paling kejam, keras, penganiaya dan pembunuh itu menjadi orang yang penuh cinta Tuhan dan hidup untuk Injil.
Jika rasul Paulus saja sanggup Allah ubah, apalagi diri kita. Ia memberi jalan keluar untuk persoalan kita. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bagaimana caranya? Lupakan semua yang ada di belakang kita, kegagalan, masa lalu, ampuni orang-orang yang sudah menyakiti kita, arahkan diri kita dan berlarilah kepada apa yang dihadapan kita, maka Allah akan mengubah hidup kita. Itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu, agar aku dapat keluar dari penjara masa lalu yang selama ini mengikatku, yaitu dendam, kemarahan, kekecewaan dan kegagalan. Bebaskan aku dari semua itu agar aku dapat menjadi pribadi yang merdeka, untuk memulai hidup baru bersama dengan kasih-Mu. Amin. (Dod).