Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 9 Juni 2024
Bacaan:
Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." (1 Raja-raja 18:18)
Renungan:
Tiga tahun setelah pertemuan terakhir antara Elia dan Raja Ahab, Tuhan memerintahkan Elia untuk menghadap raja yang sangat marah melihatnya. Saat itu Samaria sedang dilanda bencana kelaparan yang hebat. Tanpa ditemani siapa pun, Elia dengan berani menghadap Raja Ahab. Dia sama sekali tidak takut untuk berdiri di depan orang-orang yang menginginkan kematiannya. Dalam pertemuan itu, Raja Ahab menuduh Elia sebagai orang yang merugikan Israel, namun Elia menjawab dengan lantang, “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." Dalam beberapa peristiwa lain, seperti ketika Raja Ahab dan Izebel bertindak sewenang-wenang terhadap keluarga Nabot atau ketika Raja Ahazia, penerus Raja Ahab, berbuat dosa, Elia memperdengarkan suara kenabiannya yang tajam. Setelah kebun anggur Nabot direbut secara paksa, Elia dengan berani menegur Raja Ahab. Kali ini keberaniannya membuahkan hasil. Raja Ahab akhirnya merendahkan diri, mengenakan pakaian berkabung dan berpuasa setelah Elia memberitahunya bahwa Tuhan akan menghancurkan keluarga besarnya. Hukumannya tertunda ketika Raja Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Mari kita belajar dari Elia, orang yang berani mengungkapkan kebenaran dalam segala keadaan. Sebenarnya ketika kita berdiri di pihak Tuhan, tidak ada yang perlu kita takuti, karena Tuhan berkuasa menjaga hidup dan mati kita. Jika kita melihat jalan yang ditempuh saudara, sahabat, atau bahkan atasan kita salah, mohonlah agar Tuhan memberi kita hikmat dan tekad untuk mengatakan kebenaran. Dengan kasih tuntunlah mereka kembali ke jalan yang lurus. Tuhan memberkati mereka yang berani mengatakan kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu berpegang teguh pada kebenaran-Mu sehingga aku pun dapat menjadi pribadi yang berani membela kebenaran. Amin. (Dod).