Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 Januari 2022

Bacaan: 

"Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian." (2 Korintus 5:16) 

Renungan:

    Suatu ketika ada dua orang anak berusia 8 tahun menuangkan bensin di kompor untuk mendapatkan kehangatan. Ledakan hebat pun terjadi dan merengut nyawa salah seorang anak tersebut. Anak yang satunya mengalami luka bakar di kaki dan dokter menyarankan segera diamputasi agar tidak infeksi. Tetapi orang tuanya berkata, "Kita tunggu saja beberapa hari." Setelah beberap minggu, kaki anak itu pun sembuh tetapi kaki kirinya menjadi lebih pendek 6,4 cm. "Ia tidak akan pernah bisa berjalan!" kata dokter. Beberapa minggu kemudian ternyata anak itu bisa berjalan dengan bantuan tongkat penyangga. Kemudian dokter mengatakan, "Ia tidak akan bisa berjalan tanpa tongkat!" Tetapi dalam beberapa minggu, anak itu membuktikan bisa berjalan tanpa tongkat. Lagi lagi dokter berkata, "Ia bisa berjalan, tapi tidak akan pernah berlari." Tetapi anak itu belajar berlari. Ia adalah Glenn Cunningham yang telah memenangkan medali emas dan memecahkan rekor dunia 1500 m dengan waktu 4 menit 8 detik. Bagaimana bisa seorang anak yang dinyatakan menderita kelumpuhan namun kenyataannya ia berhasil menjadi seorang juara di lintasan lari? Jawabannya karena ia dan orang tuanya memunyai semangat yang pantang menyerah dan tidak kalah pada keadaan. Itulah yang menjadi kekuatan dan rahasia kesuksesannya.

    Banyak orang yang sering menyerah pada keadaan dan mereka menganggap seakan-akan itu adalah jalan terbaik ketika mengalami berbagai masalah berat. Tetapi jika kita renungkan dan pikirkan kembali, apakah keputusan itu benar? Menyerah pada keadaan berarti mendengarkan dan mengamini setiap kata negatif dari orang lain untuk kita. Jika hal itu yang terjadi, maka kemungkinan tidak akan ada pemulihan. Saat Lazarus sudah dikuburkan, semua orang berkata bahwa ia sudah mati, tetapi Yesus berkata bahwa ia tertidur. Tidak selamanya kita harus mengimani apa kata orang yang buruk atau negatif tentang kita. Kita harus mengimani apa kata Tuhan dalam hidup kita yaitu kita berharga dan kita adalah biji mata-Nya. 

    Jadi, jika saat ini kita merasa tidak berarti dalam hidup ini karena sudah sering mendengar orang berkata kepada kita, "Bodoh, goblok, tidak akan sukses, anak sial!", inilah saatnya kita bangkit bersama Tuhan  dan mematahkan setiap kata-kata negatif yang sudah dikatakan kepada kita. Yesus yang kita sembah lebih hebat dan penuh kuasa daripada setiap perkataan negatif yang ditujukan pada kita saat ini. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas firman-Mu hari ini. Kini aku sadar bahwa aku adalah pribadi yang berharga di mata-Mu. Aku mengampuni setiap pribadi yang telah berkata negatif tentang diriku. Kini, bersama dengan Engkau aku mau berubah dan hidup lebih baik lagi seperti perkataan-Mu. Amin. (Dod).